Foto: Acara1st Indonesia Innovation Series (HM Sampoerna) di Auditorium Gedung Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (28/8/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, mendukung visi pemerintah dalam mendukung inovasi industri kreatif 4.0. Hal ini untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), sains, dan teknologi.

Demikian ditegaskan Sampoerna pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 tahun 2019 untuk terus mengembangkan bisnis yang berbasis sains dan inovasi.

Manager Regulatory Affairs Reduced Risk Products Sampoerna, Tias Gatra Annisaa, menyatakan selama 106 tahun kehadirannya di Indonesia, Sampoerna senantiasa mengambil peran aktif untuk mendorong kemandirian dan daya saing bangsa melalui pengembangan program yang berbasis inovasi dan teknologi.

Lebih dari 10 tahun, perusahaan telah menjalankan program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) guna meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

“Peringatan Hakteknas kali ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk industri, untuk mewujudkan peran nyata penerapan teknologi dan inovasi. Hal ini tentunya akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Tias.

Hal ini diungkapkan Tias di sela-sela acara1st Indonesia Innovation Series (HM Sampoerna) di Auditorium Gedung Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (28/8/2019).

Acara ini mengangkat tema “Empowering Innovation, Creativity, and Upskilling Talent for National Development.”

Lebih lanjut Tias menjelaskan, sejak tahun 2007, program SETC telah menerima sekitar 96.000 pengunjung, melatih sekitar 46.000 pebisnis di 79 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dan membantu 3.000 UKM. Sampoerna juga telah mengimplementasikan 90 proyek penelitian terapan yang telah di uji di bidang pertanian terintegrasi.

Sementara dalam program SRC, Sampoerna mengembangkan ketahanan dan daya saing pada lebih dari 110.000 pedagang tradisional di seluruh Indonesia. Perusahaan juga terus meningkatkan kualitas program di tengah tantangan era industri 4.0.

Salah satunya melalui peluncuran aplikasi mobile “Ayo SRC” sebagai terobosan inovatif dalam memperkuat ekosistem komersial perusahaan dan mengintegrasikan para anggota menggunakan teknologi digital. Aplikasi ini menghubungkan seluruh anggota SRC dengan mitra penyalur, seperti pedagang grosir dan konsumen.

Sampoerna terus memicu diri tidak hanya dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, namun juga dalam memberikan inspirasi, motivasi serta bertindak sebagai sarana bagi masyarakat dalam mencapai kemandirian.

“Dengan demikian, Sampoerna telah memanfaatkan pengetahuan bisnisnya dalam memberdayakan pelaku UKM di Indonesia,” kata Tias.

Sampoerna siap berjalan bersama pemerintah, terutama Kemenristekdikti yang dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada Mei lalu dan Pemerintah Provinsi Bali yang sangat terbuka dengan hadirnya produk-produk inovasi.

“Hal ini demi mendorong perekonomian Indonesia yang mampu berdaya saing dengan didukung kualitas SDM, inovasi, dan teknologi yang unggul, terutama dari kalangan UKM,” tutup Tias.

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan anak perusahaan dari PT Philip Morris Indonesia dan afiliasi dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek.

Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Sampoerna juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia.

Sampoerna mengoperasikan tujuh pabrik di Pulau Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret, dengan total tenaga kerja – langsung maupun tidak langsung – sekitar 65.000 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 114 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan salah satu emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP.” (dan)