Kota Gaza, (Metrobali.com) –

Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Selasa malam (22/4), sepakat untuk melaksanakan kesepakatan dan kesepahaman guna mengakhiri perpecahan internasl selama delapn tahun.

Satu delegasi PLO yang dipimpin Azzam Al-Ahmed, anggota Faksi Fatah –pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, tiba di Jalur Gaza pada Selasa pagi untuk bertemu dengan para pemimpin HAMAS mengenai penerapan kesepahaman dan kesepakatan perujukan mereka.

Itu adalah untuk pertama kali sejak pengambil-alihan HAMAS atas daerah kantung pantai tersebut satu delegasi pejabat senior PLO telah datang ke Jalur Gaza untuk mengkaji pelaksanaan kesepakatan perujukan yang ditandatangani Fatah dan HAMAS di Kairo, Mesir, pada 2011 dan di Qatar pada 2012.

Ismail Haneya, Perdana Menteri HAMAS –yang memerintah di Jalur Gaza– dan juga Wakil Pemimpin HAMAS, memberitahu anggota delegasi itu di Kota Gaza saat ini “adalah era penerapan dan bukan era dialog legi”.

Ia menyerukan penerapan penuh semua kesepakatan, kesepahaman dan persetujuan yang ditandatangani oleh disepakati di Kario dan Doha, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Sementara itu Al-Ahmed juga menyampaikan optimisme ke arah penerapan semua kesepakatan tersebut, dan mengatakan, “Kami mencapai momen nol bagi diakhirinya perpecahan internal.” Ia juga menegaskan pembicaraan dengan para pemimpin HAMAS di Jalur Gaza akan mencakup pembentukan pemerintah persatuan dan memutuskan tanggal bagi penyelenggaraan pemilihan presiden dan anggota parlemen serta pemilihan anggota Dewan Nasional Palestina, Parlemen PLO di pengasingan.

(Ant) –