Klungkung ( Metrobli.com )-

Apapun itu namanya setiap ada perekrutan CPNS sudah dipastikan jadi ajang bisnis bagi oknum pejabat yang tidak pernah puas dengan gaji yang didapat. Tidak bisa disalahkan juga kalau oknum pejabat sampai berbuat seperti itu karena bagi mereka yang ingin menjadi CPNS berani jor-jor untuk membayar. CPNS bagi mereka bukan saja menjamin hidup dihari tua, itu juga merubah status sosialnya.

Kali ini Tes CPNS di Klungkung dari jalur K2 diduga adanya permainan. Keceurigaan itu disampakan Komang Suantara alias otal yang mantan Ketua Fraksi Dwi Tunggal Semarapura tersebut.

Dia katakan kalau ada 65 orang yang sebelumnya masuk katagori pertama ( K1 ), namun mereka ini sudah gugur, akan tetapi malah ke 65 ini masuk ke K2 dan ikut seleksi.

Padahal menurut Otal sesuai ketentuan surat edaran Men Pan untuk K1 mereka yang berasal dari pegawai Honor yang digaji dari APBD dan APBN. Sedangkan K2 adalah mereka yang digaji tidak melalui APBD dan APBN. Dari sana jelas ketentuanya sudah berbeda. Seharusnya K1 tidak perlu seleksi namun secara otomatis diusulkan sebagai CPNS.

“ Kalau ternyata yang dari K1 masuk lagi ke K2 dan ikut seleksi ini jelas menyelahi ketentuan,” ujarnya. Ada sekitar 65 orang dari K1 yang ikut seleksi di K2. Padahal mereka ini sudah dinyatakan gugur secara administrasi karena tidak mampu menunjukan spum pencairan gaji dari BPD, imbuhnya.

Dia menduga kalau ini ada permainan dari oknum pengembil kebijakan di Klungkung. Ada kesan kalau 65 orang ini dipaksakan ikut tes. “ Ini jelas melanggar ketentuan,” tegasnya.

Untuk itu pihaknya berharap agar aparat terkait seperti kejaksaan Klungkung bisa memantau hal ini. Terlebih lagi santer terdengar kalau penerimaan CPNS dari K2 ada bayaran berkisar Rp 60 sampai 100 juta.

Otal juga meminta Bupati Klungkung Tjok Agung memantau hal ini agar tidak sampai ada hal hal yang tidak diinginkan seperti masuknya jalur yang tidak sesuai ketentuan. SUS-MB