Siswa SMAN 1 Negara saat mengikuti UN di RSUD Negara
Di hari kedua pelaksaaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di Jembrana, mendapat pantauan Komisi A DPRD Jembrana, Selasa (6/4) kemarin/MB

Jembrana, (Metrobali.com) –

Di hari kedua pelaksaaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di Jembrana, mendapat pantauan Komisi A DPRD Jembrana, Selasa (6/4) kemarin. Sejumlah sekolah, di antaranya SMAN 1 Negara, SMKN 1 Negara, SMAN 2 Negara, SMKN 4 Negara dan MAN Negara, dipantau komisi A yang dipimpin Wakil Ketua Komisi A Putu Dwita dan anggota Komisi A, Komang Dekritase.

Di SMAN 2 Negara dan MAN Negara, Komisi A diterima oleh masing-masing kepala sekolah. Secara umum didua sekolah tersebut UN berjalan normal dan lancar dan dihadiri oleh semua siswa.

Sementara di SMKN 4 Negara, Komisi A mendapat laporan satu siswa atas nama Yuni Mertiani tidak dapat mengikuti UN karena sakit. Dari keterangan Kepala Sekolah  SMKN 4 Negara Made Sudianta, siswanya tersebut sempat mengikuti UN dihari pertama , namun tidak sampai selesai karena mendadak lemas. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Negara, dan ternyata mengalami sakit tifus. Siswa tersebut menurutnya nantinya akan mengikuti UN susulan.

Sedangkan di SMKN 1 Negara, terdapat dua siswa tidak mengikuti UNBK. Satu siswa sakit pasca kecelakaan dan satu lainnya putus sekolah, karena menikah. Sedangkan di SMAN 1 Negara terdapat satu siswa atas nama Putu Aditya Pramana Putra (17) harus mengikuti UN di RSUD Negara karena sakit.

Wakil Ketua Komisi A, Putu Dwita mengatakan kalau jalannya UN di hari kedua berjalan lancar. Pihaknya mendapat keterangan dari pihak sekolah terkait rumor adanya lembar kunci jawaban yang tersebar sebelum UN berlangsung. Ia memastikan hal tersebut hanya isu.

“Dari hasil klarifikasi tidak ada satu pun dari siswa kita yang memanfaatkan kunci jawaban. Dan saya kira ini sebuah langkah maju, untuk menjawab kejujuran pelaksanaan UN di Jembrana” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Negara, Putu Prapta Arya saat dikonfirmasi membenarkannya, itu pun setelah mendapat ijin dari dokter rumah sakit. Menurutnya siswanya itu di hari pertama sempat mengikuti UN di sekolah, namun di hari kedua tidak masuk.

“Kita sempat mendatangi ke rumahnya, ternyata ia ada di rumah sakit. Dari keterangan orang tuanya katanya terkena demam berdarah (DB)” terangnya.

Sementara Putu Suastika (45), orang tua Putu Aditya Pramana Putra mengatakan anaknya itu sebenarnya sudah merasakan panas dingin sejak lima hari lalu. Namun pada Senin kemarin ia memaksakan diri untuk datang ke sekolah karena UN.

“Pulangnya sudah lemas, langsung saya bawa kesini (RSUD Negara)” ujarnya. MT-MB