Mangupura (Metrobali.com)-

Bupati Badung Anak Agung Gde Agung berharap bentrokan antaranggota ormas yang makin marak terjadi di Bali tidak sampai mengganggu perkembangan sektor pariwisata.

“Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah melakukan berbagai upaya pendekatan sosial dan pertemuan dengan ormas yang ada di Bali sehingga bisa bersinergi menjaga kemanan dan kenyamanan wilayahnya,” katanya di Mangupura, Kabupaten Badung, Rabu (16/10).

Hal itu dikatakannya terkait permasalahan yang mengakibatkan seorang mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam dalam keributan antaranggota ormas di Denpasar, Senin (14/10).

Walaupun permasalahan itu terjadi di luar wilayah Kabupaten Badung, Bupati merasa memiliki tanggung jawab besar untuk turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan dan masyakat setempat.

Para wisatawan yang datang ke Bali ingin menikmati ketenangan dan keindahan seni, adat, budaya, dan kekayaan alamnya. “Jika terjadi bentrokan yang menimbulkan tentu akan mengganggu kenyamanan mereka,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tidak dapat dimungkiri bahwa perekonomian masyarakat di Kabupaten Badung sangat bergantung pada perkembangan pariwisata di Pulau Bali.

Dengan demikian, pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat harus bersinergi menjaga keamanan wilayahnya agar tidak terjadi bibit-bibit bentrokan fisik.

Untuk menangani permasalahan itu tidak bisa menggunakan kekerasan fisik ataupun penggunanaan senjata tajam, tetapi harus menggunakan pendekatan yang halus yaitu hati ke hati.

Gde Agung menilai sebenarnya ormas di Bali sebenarnya memiliki visi misi dan tugas yang sangat mulia yaitu menjaga keamanan Pulau Dewata dari ancaman pihak luar.

Hal yang sama dikatakan Kapolresta Denpasar Joko Hari Utama. Ia mengatakan, berntrokan yang terjadi antarormas di Denpasar, bukan hanya tanggung jawab Wali Kota atau Kapolresta. Ini merupakan tangggung jawab bersama. Oleh karena itu, ia  minta kepada semua pihak untuk lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi bentrok ormas ini.

Sementara itu, Dandim 1611/Badung Letkol Arh I Made Kusuma Dyanagraha juga berjanji akan bersinergi dengan aparat kemanan dan pemerintah setempat dalam menekan adanya konflik antarwarga di daerah itu.

“Kami sudah melakukan penandatanganan kesepakatan dengan kepolisian dan Pemkab Badung untuk mengantisipasi permasalahan tersebut,” ujarnya.

Dia mengakui, untuk mengantisipasi adanya perselisihan itu tidak mudah. Namun, dengan adanya kerja sama dengan semua elemen masyarakat bisa mencipatkan situasi lingkungan yang aman dan kondusif tanpa adanya kekerasan fisik antarwarga. SUT-MB