PBB, New York (Metrobali.com) –

Program Pangan Dunia PBB (WFP) harus mengurangi atau mengganggu sebagian kegiatannya di Republik Demokratik Kongo (DRC) akibat kekurangan serius sumber dayanya, kata juru bicara PBB di Markas badan dunia itu, Selasa (3/12).

WFP, yang sepenuhnya didanai oleh sumbangan sukarela, menyatakan lembaga itu sangat memerlukan 75 juta dolar AS untuk melanjutkan operasinya sampai Mei 2014,” Martin Nesirky dalam taklimat harian.

“Kivu Selatan dan Utara dan di Provinsi Orientale, sebanyak 500.000 orang yang kehilangan tempat dan menghadapi kerawanan pangan akan dipengaruhi oleh krisis dana tersebut,” katanya.

Ia menyatakan pembagian pangan harian buat ribuan anak sekolah juga terancam, demikian juga dengan dukungan gizi penyelamat nyawa buat sebanyak 180.000 anak yang kekurangan gizi, perempuan hamil dan ibu yang menyusui di seluruh negeri itu.

Dalam enam bulan belakangan, kekurangan dana telah memaksa WFP memotong sampai separuh jatah yang dibagikannya buat orang yang kehilangan tempat tinggal di Provinsi Kivu Utara, kata juru bicara tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Menurut WFP, sejak pemilihan presiden 2011, keamanan telah merosot secara drastis di bagian timur DRC; kegiatan gerilyawan tersebar luas di sebagian besar wilayah tersebut. Saat ini ada 2,7 juta orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka di DRC.

Satu dari 10 anak menderita gizi buruk akut dan 6,3 juta orang menghadapi kelaparan serta memerlukan bantuan pangan di negara Afrika Tengah tersebut, kata WFP. (Ant/Xinhua-OANA)