jk1

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Presiden Jusuf Kalla minta agar BPJS Ketenagakerjaan bisa membangun aspek perumahan bagi para pekerja, khususnya di kantung industri agar karyawan bisa bekerja dengan lebih efisien dan meningkatkan produktivitas.

“Arahan dan permintaan Wapres tentu kita sambut baik, karena itu memang merupakan salah satu program kita dalam membantu pekerja dalam pemenuhan aspek perumahan dan transportasi,” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Massaya kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (26/11).

Hal tersebut dikatakan usai dirinya bersama pejabat di lingkungan BPJS Ketenagakerjaan melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sekitar satu jam.

Dikatakan Elvyn dalam pertemuan tersebut, Wapres banyak memberikan arahan bagaimana BPJS Ketenagakerjaan bisa membantu pekerja dalam menyiapkan rumah bagi pekerja yang lokasinya tidak jauh dari industri tempat bekerja.

Tahun depan, katanya, Wapres minta agar BPJS Ketenagakerjaan sudah bisa menyiapkan berbagai lokasi untuk bisa menjadi hunian bagi para pekerja.

Mekanismenya, katanya, akan dibangun rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) atau perumahan dengan menggandeng pihak ketiga dan memberikan uang muka perumahan dengan bunga sangat rendah, serta kredit dengan bunga sangat murah.

“Kita tetap akan sinkronkan dengan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengingat sebenarnya sudah cukup banyak perumahan yang kita bangun,” tuturnya.

Selama ini pihaknya sudah mempunyai perumahan bagi pekerja di kantung industri di Batam, dan dalam proses pembangunan di Palembang, Karawang, dan Serang.

Perumahan yang dibangun bagi pekerja minimal dalam satu lokasi sebanyak 500 unit, dengan alokasi anggaran Rp200 miliar.

Jumlah pekerja yang bisa memperoleh fasilitas itu sekitar 16,2 juta orang dan yang menghasilannya maksimal Rp4,5 juta per bulan.

“Syaratnya untuk bisa mendapat fasilitas itu adalah harus peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya. AN-MB