Denpasar Film Festival (DFF) ke-7, 2016  

 

walikota-denpasar-menyerahkan-hadiah-kepada-pemenang

Walikota Rai Mantra Serahkan Hadiah Kepada Para Sineas Pelajar di Kota Denpasar

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Geliat keativitas anak muda di Kota Denpasar entah yang berakar pada seni tradisi, seni modern, atau pun parpaduan dari keduanya, semakin bergairah. Namun sejauh ini sinergi antara cabang-cabang kriativitas belum terjalin dengan baik. Masing-masing melaju dengan jalurnya sendiri-sendiri.

”Untuk mewujudkan terjadinya sinergi kreatif yang melahirkan inovasi-inovasi baru, Pemerintah Kota Denpasar mengalakkan tumbuhnya kantong-kantong kreatif dan memberdayakan fasilitas-fasilitas milik pemerintah seperti aula milik badan arsip menjadi pusat-pusat pengembagan kreativitas di Kota Denpasar.

Hal itu dikatakan  Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dalam pidato sambutannya pada acara penyerahan hadiah dan dana produksi bagi peserta Program Pelatihan Produksi Film Dokumenter berkaitan dengan Denpasar Film Festival (DFF) 2016, di ruang serbaguna Badan Arsip Daerah Kota Denpasar, Senin (1/11). Acara dihadiri Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Denpasar Drs. I Putu Budiasa, MSi, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Denpasar.

“Saya ingin fasilitas-fasilitas milik Pemerintah Kota Denpasar macam ruang putar ini diberdayakan sebagai pusat-pusat kegiatan kreatif bagi anak-anak muda,” ucap Rai Mantra.

Berkait dengan itu Walikota mangatakan bahwa pihaknya kini tengah menyiapkan sebuah badan khusus bernama Badan Kreatif Denpasar yang dirancang sebagai hub yang mempertemukan seluruh bidang kreatif yang ada untuk dapat saling bersinergi dan saling menopang.

Sementara, berkait dengan aktivitas perfilman yang semakin marak di Kota Denpasar, Rai Mantra menyampaikan salut kepada para pelajar sekaligus mengucap selamat kepada mereka yang telah berkarya dan terpilih dalam pelatihan produksi serta mendapat bantuan dana produksi. “Teruslah berkarya. Teruslah berkreativitas. Itu akan menjadi bekal kalian nanti,” tegasnya.

Mengenai acara pelatihan, Agung Bawantara selaku Direktur Denpasar Film Festival (DFF) menerangakan bahwa pelatihan produksi film tersebut merupakan rangkaian dari penyelenggaraan DFF di mana kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahap yakni penelusuran minat dan bakat, pembinaan dan pelatihan, pendampingan produksi, pemberian dana stimulan untuk merangsang keberlanjutan kreativitas, fasilitasi karya-karya untuk diikutkan pada festival-festival film nasional/internasional, serta menjadikan karya sineas pelajar sebagai duta Kota Denpasar untuk menyampaikan pesan kreativitas, kebersihan, dan kebudayaan.

Karya-karya yang lahir dari pelatihan tahun ini adalah

Sungai Siapa? – Sutradara Adrian Murti; Co-Sutradara Raditya Kumara; Reporter Bonifasius Kanda – SMAK Santo Yoseph Denpasar

Ratu Niang – Sutradara Galuh Sriwedari; Kameramen Agung Prameswara – SMAN 3 Denpasar

Blood Heritage – Sutradara Fatima Gita; Kameramen Hendra Pradipta; Editor Hendra Pradipta – SMAN 3 Denpasar

Before Now – Sutradara I Ketut Swastika; Kameramen I Putu Sathyana Rayana; Editor I Ketut Swastika – SMKN 1 Denpasar

Save The Fresh Water – Sutradara Anom Prasetyo; Kameramen Anom Prasetyo; Editor Rizky Achmad Fadil – SMKN 1 Denpasar

Air Sampah – Sutradara Indrayudha; Kameramen Fatur Rohman; Editor Indrayudha – SMK TI Global Denpasar

 

Karya lainnya adalah:

Subak Pakel – Sutradara I Made Wira Yudha; Kameramen Komang Bagus Wicaksana Putra,

Editor I Nyoman Lanang Putra Pandu

Endek Sutra – Sutradara Gangga Narendra; Kameramen I Gusti Agung Ngurah Dharma Yuda; Editor Prema Nirmala

Tirta Dewata – Sutradara Gusti Agung Krishnan; Kameramen Gusti Agung Krishnan, Kadek Putra Puja Wirawan, A.A. Ngurah Kiyana Adhisa Oka Pratama, Made Ary Duta Sutasoma; Editor Gusti Agung Krishnan

Yeh Beji – Sutradara Agnes Swari; Kameramen Triana Shalli, Dhea Natalie; Editor Meidina Dita, Agnes Swari

Seluruhnya merupakan siswa SMPN 3 Denpasar

Seluruh karya, baik untuk kategori SMA maupun SMP, mendapat bantuan dana produksi sebesar Rp2 juta. Instruktur, Pendamping dan Pembina dalam kegiatan ini adalah Tonny Trimarsanto, seorang filmmaker yang karya-karyanya telah mendapat penghargaan di berbagai festival internasional di berbagai Negara.

Tampil sebagai karya terbaik masing-masing kategori adalah Save The Fresh Water dan Yeh Beji. RED-MB