Klungkung (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mewakili Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mendampingi Wakil Menteri  Pertanian RI, Rusman Heryawan, meninjau Pelaksanaan  Pengembangan Sapi Bali di Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (26/10).   Dalam kunjungan tersebut Rusman  Heryawan  melihat langsung potensi  Nusa Penida sebagai daerah pengembangan Sapi Bali khususnya pembibitan Sapi Bali.

 “ Selama ini  persoalan kita banyak membicarakan di hilir saja mulai harga daging sapi mahal, sampai import daging sapi  tetapi tidak memperbaiki hulunya. Oleh karena itu kita berupaya untuk memperbaiki sektor hulunya mulai pembibitan, Pengembangan  Hijauan Pakan Ternak (HPT) dan Capacity Building lainnya, “ ujarnya.

 Menurut Wamen program ini telah menjadi program nasional dan mulai tahun 2013 ini ada tiga percontohan di Indonesia yakni di Nusa Penida Bali, Pulau Aceh dan Madura Jawa Timur.  “Dengan komitmen kuat kita berharap  Nusa Penida segera menjadi Sentra Pembibitan Sapi Bali  sehingga Nama Sapi Bali yang telah terkenal tidak hanya tinggal nama semata. Itulah obsesi kita,” demikian tambahnya.

Senada dengan Wamentan, Wagub Sudikerta  menyampaikan komitmen Pemprov Bali untuk  terus mendukung  program pemerintah Pusat yang berupaya untuk mengembangkan pemurnian sapi Bali yang di pusatkan di Nusa Penida.

“Pengembangan ini tidak saja perlu didukung sepenuhnya oleh pemerintah Pusat, namun juga oleh Provinsi maupun Kabupaten Klungkung sehingga Nusa Penida benar-benar menjadi sentra pembibitan Sapi Bali di Provinsi Bali, “ujarnya.

Untuk tujuan itu semua, Sudikerta mengurai  bahwa Pemerintah Provinsi Bali sejak  Tahun 2009 telah meluncurkan program SIMANTRI yeng menerapkan teknologi pertanian secara terintegrasi, dengan  mengkolonikan 20 ekor sapi, untuk dimanfaatkan limbahnya, sehingga meningkatkan pendapatan petani. Tercatat sampai tahun ini terdapat 400 Unit SIMANTRI diseluruh Bali dan untuk Kec. Nusa Penida terdapat 15 Unit SIMANTRI.

 “ Kita berharap dengan adanya SIMANTRI dapat mendukung Nusa Penida menjadi sentra pembibitan Sapi Bali dan menghasilkan bibit yang lebih unggul dan keberadaan Sapi Bali yang merupakan salah satu plasma nuftah milik Bangsa Indonesia tetap bisa bertahan ,”ujarnya.  

Ditambahkan Wagub selain program SIMANTRI, dalam rangka pengembangan Nusa Penida, Pemprov. Bali mulai tahun 2014 telah memprioritaskan Pembangangunan Jalan Lingkar Nusa Penida, peningkatan debit kapasitas Sumber Air Guyangan agar bisa dimanfaatkan masyarakat terutama pada musim kemarau panjang seperti sekarang ini dan perbaikan Yellow Bridge yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang pengerjaannya sudah dimulai beberapa bulan yang lalu. Demikian tambahnya.

 Pada kesempatan tersebut juga dipaparkan Grand Design Perencanaan Pembibitan Sapi Bali di Nusa Penida oleh Prof. I Gusti Lanang Oka dari Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Untuk tahun ini direncanakan pembibitan sapi Bali di 4 Desa yaitu di Desa Ped, Batu Madeg, Batu Kandik dan Pejukutan dengan menyasar 7 kelompok  ternak untuk mensuport pembibitan ini dan akan dikembangkan sampai tahun 2017.  

 Wamen dan Wagub Sudikerta beserta rombongan  berkesempatan meninjau SIMANTRI 287 di Desa Batununggul dan melihat langsung bagaimana manfaat pemeliharaan sapi  yang dikolonikan. Selanjutnya rombongan menuju Kelompok Ternak Tani Wana Giri yang mengelola 90 Ekor Sapi Betina melalui kegiatan Penyelamatan Sapi Betina Produktif yang merupakan Bantuan tahun 2011 dari Kementerian Pertanian serta Kelompok Linggarsari Amerta Desa Ped dan Kelompok Sari Atuh desa Pejukutan yang mendapatkan bantuan yang sama di tahun 2012. DA-MB