telantar 1
Guna meringankan beban bocah perempuan tersebut, Sudikerta mengutus beberapa staf untuk mengirim bantuan respon cepat, Minggu (13/3)/MB

Gianyar, (Metrobali.com) –

Keberadaan Luh De Sutarini (5), bocah telantar dari keluarga kurang mampu yang hanya diasuh sang nenek di Banjar Dinas Medahan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, mengundang keprihatinan Wagub Ketut Sudikerta. Guna meringankan beban bocah perempuan tersebut, Sudikerta mengutus beberapa staf untuk mengirim bantuan respon cepat, Minggu (13/3). Bantuan berupa sembako dan uang tunai diterima langsung oleh Luh De Sutarini yang didampingi sang nenek Ni Made Ganti di kediamannya yang sangat sederhana. Made Ganti menuturkan, dia mengasuh cucunya sejak umur 2 tahun karena kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Sang ayah I Komang Prawita kemudian menikah lagi dan mencari penghidupan di tempat lain. Alhasil, bocah perempuan itu hanya diasuh oleh sang nenek. Kehidupan mereka cukup memprihatinkan karena Made Ganti hanya menggantungkan hidup dari mengumpulkan ilalang dengan penghasilan tak menentu. Perempuan tua yang akrab dipanggil Dadong Ganti ini mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Wagub Sudikerta. Dia berharap, cucunya dapat mengenyam pendidikan seperti anak-anak seusianya.
Pada bagian lain, Perbekel Desa Kemenuh Dewa Nyoman Neka juga mengucapkan terima kasih kepada Wagub Sudikerta yang telah memperhatikan warganya. Berkoordinasi dengan Kelian Banjar Medahan, pihaknya juga telah memberikan atensi terhadap keberadaan bocah malang Luh De Sutarini. Dalam kesempatan itu, Dewa Neka juga menyampaikan bahwa presentase kemiskinan di wilayahnya memang cukup tinggi yaitu mencapai 26,5 persen. “Dari 1.900 KK, 460 KK diantaranya masuk daftar RTS atau kurang mampu,” terangnya. Tingginya angka RTS di wilayah tersebut disebabkan lesunya sektor pariwisata pasca terjadinya Bom Bali I dan II. Masyarakat Kemenuh yang awalnya berkecimpung dalam pembuatan patung souvenir, banyak yang kehilangan pekerjaan karena menurunnya permintaan. Banyak diantara mereka yang kemudian beralih menjadi buruh bangunan dengan hasil tak seberapa. Dewa Neca bersyukur karena tahun 2016 ini Kemenuh ditetapkan menjadi salah satu desa penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu). Dia optimis, dengan program tersebut, angka kemiskinan di wilayahnya dapat lebih cepat dituntaskan. Harapan senada juga disampaikan Kelian Banjar Medahan Ketut Hadi Putra. Sebagai aparat terbawah yang bersentuhan langsung dengan keberadaan Luh De Sutarini, pihaknya akan memberi perhatian bagi kelangsungan pendidikan bocah kelahiran 19 Pebruari 2011 tersebut.
AD-MB