Wabup Suiasa hadiri Karya Piodalan Padudusan Agung, Mepeselang, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Sad Kahyangan Penataran Agung Pucak Mangu, Desa Adat Tinggan, Desa Pelaga Petang bertepatan dengan Purnamaning Kalima, Selasa (12/11)

Mangupura, (Metrobali.com)

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa hadiri Karya Piodalan Padudusan Agung, Mepeselang, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Sad Kahyangan Penataran Agung Pucak Mangu, Desa Adat Tinggan, Desa Pelaga Petang bertepatan dengan Purnamaning Kalima, Selasa (12/11). Pujawali Padudusan Agung dipuput oleh Ida Peranda Putra Pemaron Sideman dari Gria Sidemen Gulingan, Ida Peranda Gde Ketut Oka Jelantik Dwipayana dari Gria Wanasari Karangasem sementara Upacara Mapeselang dipuput oleh Ida Peranda Made Pemaron dari Gria Gde Sidemen Pemaron Munggu bersama Ida Peranda Gde Jelantik Santa cita dari Gria Buda Jadi Tabanan. Dan yang membaca (ngewacen) Pejejiwandi Peselang yakni Ida Peranda Istri Gde Simpangan Manuaba dari Gria Gede Simpangan Buduk bersama Ida Peranda Istri Kania dari Gria Kajeng Abiansemal.

Pada prosesi tersebut, Wabup Suiasa dan Sekda Adi Arnawa ikut ngaturang ayah mundut Ida Betara, ngiring kapeselang dan mepasaran. Disamping itu Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Badung (PKK, Puspa, WHDI, Dharma WanitaPersatuan) yang dipimpin Ketua TP. PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta bersama Ketua Puspa Kabupaten Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa juga ngaturang ayah menari Rejang Renteng dan Rejang Sari nyanggra Ida Bhatara Tirta rauh dari Pura Luhuring Pucak Mangu.

Pengerajeg karya yang juga Penglingsir Puri Ageng Mengwi A.A. Gde Agung menjelaskan, rangkaian puncak piodalan Mepedudusan Agung dan Mapeselang berlangsung dari pukul 08.00 Wita yang diawali dengan melaksanakan upacara di Pesiraman, ngaturang piodalan di Pura Luhuring Pucak Mangu. Selanjutnya mendak Ida Bhatara Tirta Luhuring Pucak Mangu kairing ke Pura Penataran Agung Pucak Mangu. Setelah itu dilaksanakan piodalan Mepedudusan Agung, Ida Bhatara tedun mapeselang dan Ida Bhatara kairing mepasaran di Pura Penataran Agung Pucak Mangu.

Sebelum Puncak Piodalan, terlebih dahulu dilaksanakan mepekelem bertempat di Pura Ulun Danu Beratan. Dikatakan Pura Ulun Danu Beratan ini adalah Penataran Pura Pucak Mangu yang pertama yang dibangunolehCokordeSaktiBlambanganselakuraja pertama dari Dinasti Puri Mengwi sedangkan pura kedua yang dibangun oleh Ida Betara Raja ketiga dari Dinasti Puri Mengwi di DesaTinggan. Sehingga keduanya ini adalah Penataran Pura Pucak Mangu.

Pengempon Pura Pucak Mangu ada delapan (asta) Puri dan delapan (asta) Desa Adat.“Kami mengucapkan puji syukur atas lancarnya pelaksanaan upacara ini yang tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi masyarakat serta tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Badung yang sudah membantu dana piodalan serta membantu pembangunan di Pura Luhur Pucak Mangu yang sebelumnya terkena bencana tertimpa pohon yang menyebabkan Meru Tumpang Tiga dan Meru Tumpang Lima serta Yoni Ida Betara mengalami kerusakan sehingga harus diperbaiki sebelum dilaksanakannya Piodalan di Pura Pucak Mangu,” jelas Gde Agung yang juga Anggota DPD RI ini seraya menjelaskan terkait rangkaian Piodalan yang setiap tahunnya digelar di Pura Sad Kahyangan Penataran Agung Pucak Mangu, sesuai dengan sastra dan ilakita yang ada di Pura Pucak Mangu.

Usai prosesi,Wabup Suiasa menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat yang sudah mengikuti rangkaian upakara upacara dan ngaturang ayah serangkaian Pujawali di Pura Sad Kahyangan Penataran Agung Pucak Mangu.”Kami pemerintah dan masyarakat Kabupaten Badung ikut bersama-sama mensukseskan karya ini, mudah- mudahan dengan terlaksananya karya yadnya ini kehidupan kita terhindar dari mala petakadan bencana alam di dunia ini serta semoga dengan dilaksanakannnya rangkaian upacara ini masyarakat Kabupaten Badung dan Bali diberkati dan memperoleh keselamatan,” harapnya. Sumber : Humas Pemkab Badung