arjaya di tpa suwungDenpasar (Metrobali.com)-

Arjaya-Sunasri kembali memecah hirupikuk pasar pada pagi hari. Kali ini yang disasar pasar Sindu dan Intaran di wilayah Sanur, Rabu (28/10). Usai obok-obok sampah, Arjaya bersama tim pemenangan langsung menuju ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di Suwung.

IMG_20151028_084052

Lokasi TPA yang luasnya mencapai 38 Hektar, ini dulunya dimanfaatkan untuk pembuangan sampah Sarbagita. Seiring dengan kondisi sampah yang sudah menggunung, kini khusus kabupaten lain terutama Badung dialihkan ke PT NOI yang kini tidak lagi mampu difungsikan alias sudah mati. Sehingga tetap saja Badung membuang sampah di Denpasar walau volumenya kecil.

“Kedepan kita akan mulai atur sistem. Karena melihat kondisi sekarang, harus jadi perhatian pemerintah Kota Denpasar. Apalagi sudah overload sampah yang masuk ke TPA ini,” ungkap Arjaya diantara timbunan sampah di TPA Suwung, Rabu pagi (28/10).

Parahnya lagi proses pembuangan sampah di lokasi ini tidak melalui proses pemilahan. Sehingga seluruhnya tercampur organik dan non organik. Menurut Arjaya, ‎ada dua cara untuk dapat mengatur sistem menekan volume sampah yang semakin kolap,ini. Katanya, Pakai control land fill dengan
pemerataan. Kedua, ‎pakai System sanitary land fill dengan pengolahan.

Ironisnya, karena tercampurnya sampah yang dibuang. Para pencari makan ternak juga mengorek sampah di lokasi ini, bahkan ternakpun diarahkan untuk makan sampah, seperti halnya sapi.

“Saya sangat Siap programkan teknologi sampah modern mengandeng semua elemen, agar Pagi Bersih Malam Terang,” tegas Arjaya dihadapan para petugas TPA Suwung.

Kata Arjaya, jika kondisi sampah tak jadi perhatian khusus. Maka Bali yang dikenal dunia begitu bersih dan indah akan terlihat kotor. “Ini harus segera diatasi, jika tidak sampah yang menggunung akan jadi bom waktu yang merusak Citra pariwisata di Bali,” ucap Arjaya mengingatkan.

Dari data yang diperoleh, ada sekitar 6000 pemulung tinggal di kawasan TPA Suwung . Dengan luas lahan 38 Hektar, daya tampung perhari maksimal 2500‎ m3. Namun dalam catatan penerimaan sampah per harinya mencapai 3000 m3 atau setara dengan 975000 kg/hari dengan jumlah kendaraan masuk rata-rata 482 kendaraan per hari yang mengangkut 1.819 kg / kendaraan.JAK-MB