Usai “Dibooking”, Diduga PSK Ini Tewas Dicekik
Denpasar (Metrobali.com)-
Diduga tewas dicekik, sosok mayat perempuan ditemukan di kamar nomor 5 di Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, pada Rabu (20/07/2016) sekitar pukul 07.00 wita.
Informasi yang berhasil dihimpun di internal Kepolisian Denpasar Barat, sosok mayat korban diketahui berinisial TR (24) asal Desa Tiga, Susut, Bangli.
“Menurut keterangan saksi dia datang ke penginapan menggunakan Mobil Agya DK 1435 SF. Korban ini merupakan cewek panggilan (PSK),” ujarnya, dikonfirmasi Rabu (20/07/2016).
Berdasarkan keterangan saksi korban diajak menginap oleh AS (23) yang diduga menjadi pelaku menyewa kamar di Wiswa Warta dari tanggal 12 Juli 2016. Pelaku memanggil cewek panggilan untuk menemani istirahat pada Selasa 19 Juli 2016 sekitar 07.00 wita.
“Semalam saksi melihat pelaku sekitar pukul 19.00 wita mondar-mandir di lantai bawah dan disapa saksi kenapa panik mau kabur ya tidak bayar penginapan namun saksi hanya diam saja,”ungkapnya.
Informasinya, pelaku menyetujui untuk membayar sebesar Rp 3 juta. Namun saat itu korban meminta tarif Rp5juta. Dan pelaku menolak yang kemudian mencekik korban hingga tewas.
“Ya menurut keterangan sementara pelaku seperti itu, dia minta tarif Rp 5 juta, tapi pelaku menolak, dan berujung pada kematian korban,” jelas sumber.
Imbuhnya, saat ini saksi dan pelaku sudah dibawa ke Polsek. “Saksi dan pelaku dibawa ke Polsek, untuk dimintai keterangan,”ujarnya.
Dikonfirmasi kepada Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardhana hingga saat ini belum bisa dihubungi.SIA-MB
10 Komentar
Boleh ya identitas dipublish begitu. Apa tidak dipikirkan dampaknya pada keluarga dan kerabat korban? Terlebih informasinya blm jelas.
Iyaaa kasihan keluarganya udah ditinggal mati… Identitas diumbar pula…. Biar dia seorang psk.. Seenggaknya si keluarga tidak terusik…
Kok ktp nya di umbar dan di perlihatkan ….ngga tau apa dampak buat keluarganya ..
5 juta / malam x 20 malam = 100jt = 1 moblil agya/bulan. wayah tarifmu luh btw amor ring acintya
Kenapa ktp korban atau wajah korban harus di perlihatkan,.. Apa tidak kasian terhadap kluarga korban yg berduka, sedikit tidaknya dampak nya bisa merusak imeettt kluarga korban, saya sebagai teman korban merasa kasihan..
Etika berita yang baik adalah menyajikan berita dengan mengedepankan nilai nilai kesopan dan tetap menjaga privasi si obyek berita ataupun lingkungannya.jangan hanya mengedepankan prinsip comrsil yang untuk menarik perhatian pembaca,tapi mengesampingkan etika estetika dari berita tersebut.mohon kepada temen temen wartawan ataupun pengguna medsos bisa lebih bijak dalam menyikapi dan mengekspose suatu berita agar lebih manusiawi sedikit.
Thnks1
Ckckck
Tidak menjalankan kode etik jurnalistik pasal 5, Wartawan tidak menyebutkan identitas korban kejahatan asusila dan tidak menyebutkan identitas anak (di bawah umur) yang menjadi pelaku kejahatan.
Kok dipublikasikan begitu kasian keluarganya
Tulis berita pake inisial tp muat foto n sim korban??? Gile lu ndro, pikir dampak psikologis keluarga korban
Dalam publikasi suatu berita hendaknya mengetahui kode etik dan norma kesopanan , apalagi motif nya belum diketahui secara pasti krn belum masuk ketahap persidangan . Jangan mendeskreditkan seseorang krn itu baru PRADUGA dan harus dibuktikan kebenarannya , semoga lebih arif dalam menyikapi . Suksme