Wakil Rektor II Undiksha Singaraja, Wayan Lasmawan
Wakil Rektor II Undiksha Singaraja, Wayan Lasmawan didampingi Presiden BEM Undiksha Singaraja I Made Dicky Satya Narayana saat memberikan keterangan pers terkait video SARA di rektorat Kampus Undiksha Singaraja pada Jumat (2/6)
Buleleng, (Metrobali.com)-
Kreativitas dan innovatif Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menjadi terusik oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pasalnya disaat BEM Undiksha Singaraja mengunggah video menolak paham radikalisme yang merongrong ideologi NKRI, muncul viral video editan di media sosial yang menukik ke arah isu SARA salah satu agama. Video yang berdurasi sekitar 1 menit dan kini berpolemik di medsos itu, terbagi dalam 3 versi diantaranya versi video aslinya, versi video diedit pada bagian tertentu, dan versi video yang diedit dengan tulisan menyudutkan salah satu agama tertentu.
Terkait hal ini,  Wakil Rektor II Undiksha Singaraja, Wayan Lasmawan didampingi Presiden BEM Undiksha Singaraja I Made Dicky Satya Narayana di rektorat Kampus Undiksha Singaraja pada Jumat (2/6) menyatakan sangat kecewa atas video editan yang mendiskreditkan Undiksha Singaraja.”Kami mengklarifikasi dan membantah proses penyebaran pesan elektronik video viral di medsos tentang dukungan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika diplesetkan dan menuduh bermuatan SARA salah satu agama” ujarnya.”Murni semua itu adalah kreativitas BEM Undiksha Singaraja yang tidak ada unsur lain, apalagi mengarah isu SARA. Intinya video aslinya hasil kreativitas BEM adalah menolak paham yang merusak ideologi bangsa dan negara” tandas Lasmawan
Sementara itu Presiden BEM Undiksha Singaraja, Dicky Satya Narayana mengungkapkan bahwa BEM berhak melakukan kreativitas dengan membuat video sebagai salah satu wujud penyampaian aspirasi tentang situasi dan kondisi bangsa dan negara Indonesia saat ini.”Video asli yang kami buat, murni aspirasi kepedulian kami terhadap keutuhan empat pilar bangsa yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika” jelasnya
Menurutnya apa yang dikemukakan BEM Undiksha Singaraja, senada dengan teks pidato Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 1 Juni 2017 yang menyebutkan bahwa ada sikap tidak toleransi.”Yang jelas pembuatan video tersebut merupakan aspirasi BEM Undiksha Singaraja, karena tampak terlihat banyak paham yang bersifat radikalisme ditengah-tengah masyarakat yang berkeinginan merubah ke empat pilar bangsa yang sudah teruji sejak kebangkitan bangsa, kemerdekaan, orde lama dan orde baru hingga era reformasi. Dan apabila pengunggahan video itu membuat ketersinggungan, kami mohon maaf. Karena aspirasi kami murni demi tegaknya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Disamping itu pula tidak ada agama yang mengajarkan faham radikalisme” tandas Dicky Satya Narayana. GS-MB