????????????????????????????????????

Buleleng (Metrobali.com)-

Tugas polisi kedepan semakin menantang. Terdapat beberapa permasalahan berpotensi konflik, baik itu konflik agama, adat, sosial maupun konflik politik. Dengan adanya hal itu, polisi berusaha menekan potensi konflik seminimal mungkin. Demikian dikatakan mantan Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi dihadapan jajaran Polres Buleleng, Sabtu (26/9) di Mapolres Buleleng dalam acara pelepasannya sebagai Kapolres Buleleng dan kini menjabat baru di Polda NTT sebagai Wakil Direktur Kriminal Khusus (Wadir Krimsus).
Lebih lanjut Kurniadi yang diampingi Kapolres yang baru AKBP. Harry Haryadi Badjuri  mengatakan peran Sat Intel maupun Babin Kamtibmas ditengah-tegah masyarakat berupaya menekan potensi konflik dengan dukungan soliditas anggota dalam membina masyarakat.”Saya meskipun sudah pindah, namun saya tetap merupakan bagian dari Polres Buleleng. Saya berharap tidak ada anggota yang ditindak dan disidang disiplin dan harus tetap menjungjung tinggi tugas pokok Polres Buleleng” ucap tegas Kurniadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Buleleng, sejak Bulan November 2014 hingga September 2015.
Sementara itu Kapolres Buleleng yang baru, AKBP. Harry Haryadi Badjuri mengatakan sebagai kapolres yang baru di wilayah hukum Polres Buleleng, dirinya akan melanjutkan kebijakan kapolres yang terdahulu dan melaksanakan tugas pokok sesuai dengan undang-undang,”Saya akan melakukan penataan kedalam dan mempelajarinya secara umum” ujarnya.”Harapan saya, kerjasama masyarakat Buleleng karena jumlah penduduk dan polisi berbeda jauh” imbuh Harry Haryadi Badjuri
Menurutnya sinergitas dan partisipasi masyarakat mempermudah tugas polisi. Disamping itupula tetap melakukan komunikasi terhadap stakeholder, dan masyarakat Buleleng pada khususnya.”Mengenai kasus lama yang sedang diproses tetap akan kami lanjutkan” pungkas Harry Haryadi Badjuri yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Jembrana.
Dalam pantauan Metrobali.com
Acara pelepasan mantan Kapolres Buleleng, AKBP Kurniadi ini, berlangsung cukup dramatis. Apalagi pada saat menyalami ratusan anggota polisi dan ibu bhayangkari yang berdiri berjejer dihalaman Mapolres Buleleng, terlihat suasananya cukup mengharukan. Dimana Kurniadi pada saat itu didampingi istri dan putrinya yang baru berusia lima tahun.
AKBP. Kurniadi selama memimpin Polres Buleleng sangat dirasakan peduli terhadap anggota jajarannya. Hal itu terjadi, dengan adanya program pensejahteraan anggotanya berupa bedah rumah bagi anggota yang tidak mampu. GS-MB