nusron wahid

Denpasar (Metrobali.com)-

Kader gaek Golkar Bali Dewa Rai Budiasa menentang adanya Musyawarah Nasional (Munas) Golkar ke-IX yang rencananya akan dihelat pada tanggal 30 November hingga 5 Desember 2014 di hotel Westin, Nusa Dua, Bali.

Mantan Ketua Organisasi Golkar Bali ini mengungkapkan tidak ada kata terlambat dirinya selaku pribadi menyuarakan aspirasi penolakan Munas. Selain menolak rencana Munas di Bali dia juga menekankan agar Ketua Umum Golkar Bali yang kini masih menjabat sebagai Ketum sadar diri.

“Kalau saya boleh mengajukan dua nama kader muda Golkar yang pantas maju di bursa pencalonan Ketum Golkar, dua nama itu Nusron Wahid dan Tomi Suharto,” jelasnya di Denpasar, Rabu (26/11).

Kini menurutnya sudah sewajarnya kader muda maju menjadi Ketua Umum. Sebagai kader Golkar yang mencintai Golkar, dia ingin ada regenerasi bagi kemajuan partai Beringin kedepan terutama untuk jangka panjang Pilpres dan jangka pendek Pileg dimana kekalahan Golkar sangat nyata terjadi.

Imbuhnya, dipilihnya dua nama tersebut sangat jelas,”Nusron pintar dan saya rasa dia mampu memimpin Golkar sementara Tomi punya uang dan saya pikir bisa menakhodai Golkar 5 tahun kedepan,” katanya.

Meski sangat jauh dari harapan kedua jagoannya akan muncul di bursa pemilihan Ketum. Pelaku pariwisata ini optimis apa yang ia suarakan bisa didengar oleh pusat.

“Saya jelas menolak pak Ical jadi Ketum lagi, kalau memang benar ada surat pernyataan dari DPD II Karangasem terkait dukungan untuk pak Ical maka jangan salahkan saya nanti saat Munas ada surat pernyataan juga, kita tidak tahu pada saat detik-detik terakhir nanti di Munas kita lihat nanti,” tanyangnya.SIA -MB