Foto: Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster (tengah kanan) didampingi Ketua IWAPI Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., (tengah kiri) dalam acara The Great Fashion Show of IWAPI Bali “Sinergi PangPadePayu 2022” serangkaian Pameran IKM Bali Bangkit 2022 di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Jumat (18/3/2022).

Denpasar (Metrobali.com)-

IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali dan IWAPI Kabupaten/Kota se-Bali sukses menggelar The Great Fashion Show of IWAPI Bali “Sinergi PangPadePayu 2022” serangkaian Pameran IKM Bali Bangkit 2022 di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Jumat (18/3/2022).

Fashion yang menampilkan produk fesyen dari kain tenun endek ini merupakan kolaborasi antara desainer IWAPI se-Bali dengan Produk IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2022. Acara dihadiri dan disaksikan langsung Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster didampingi Ketua IWAPI Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H.,dan undangan lainnya.

Sebanyak 62 orang model yang merupakan anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) berkolaborasi dengan anggota PKK Provinsi Bali memperagakan sejumlah model busana berbahan kain endek karya desainer asal Bali. Fashion show The Great Fashion Show of IWAPI Bali ini juga bertujuan untuk melakukan lelang terhadap busana endek berbagai kategori.

“Yang terlibat 62 anggota IWAPI seluruh Bali. Hampir 40 juta rupiah kami mampu menggeliatkan ekonomi di IKM Bali Bangkit. Desainernya dari IWAPI, kami membeli bahan bakunya dari IKM disini, kami coba inovasikan desainnya sesuai dengan kreasi masing-masing desainer dan IKM anggota IWAPI,” papar Tini Gorda.

Pameran IKM Bali Bangkit yang diselenggarakan secara berkelanjutan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, memberikan peluang kepada IKM Bali untuk menunjukkan hasil karyanya ditengah publik, baik secara langsung dipameran dan juga virtual melalui balimall.com

Tidak hanya cukup melalui pameran saja, namun promosi kain tenun tradisional endek khas Bali buah tangan dan ide dari pelaku IKM Bali juga dituangkan ke dalam kreativitas desainer muda ini, dipertunjukkan dalam fashion show Bali Bangkit.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan seluruh komponen organisasi wanita yang ada di Bali, OPD dan instansi terkait namun memberikan kesempatan bagi desainer muda untuk menuangkan ide-idenya ke dalam karya berupa busana kategori busana endek ke kantor, busana endek casual, busana endek ke pura dan busana kategori kebaya endek modern.

Sementara terkait kolaborasi antara desainer IWAPI se-Bali dengan Produk IKM Bali Bangkit dan gelaran fashion show IWAPI Bali ini, Tini Gorda mengungkapkan acara ini merupakan bentuk kolaborasi sinergi pang pade payu karena dimana IWAPI sendiri adalah bagian dari IKM dan punya binaan para pelaku UMKM di Bali.

Output dari sinergi pangpadepayu ini diharapkan produk IKM dari IWAPI bisa dikurasi oleh Dekranasda. “Ini adalah embrio dari bagaimana Dekranasda bisa mengkurasi anggota-anggota IWAPI Kabupaten/Kota se-Bali,” ungkap Tini Gorda yang juga yang juga Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK), Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali dan Kepala Pusat Studi Undiknas (PSU) ini.

Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengatakan bahwa Pameran Bali Bangkit yang memberikan kesempatan bagi pelaku IKM Bali untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produknya, telah memberikan angin segar bagi perputaran ekonomi Bali ditengah masa pandemi ini.

“Selain itu, tujuan utama dari dilaksanakan pameran Bali Bangkit yang mana setiap minggu diisi dengan fashion show, adalah untuk membangkitkan kecintaan terhadap produk dalam negeri,” tegas Ny. Putri Koster saat memberikan sambutan dalam acara The Great Fashion Show of IWAPI Bali.

 

Putri Koster menegaskan kita semua memiliki tugas menjaga warisan budaya, salah satunya warisan kain tenun tradisional Bali. Menjaga keberadaan dan kelestarian kain tenun endek tidak harus dengan bisa menenun, tetapi dengan kita menggunakannya saja sebenarnya kita sudah memberi kontribusi bagi pertumbuhan dan kelestarian kain endek.

Biarkan pengrajinnya yang memproduksi, pedagangnya yang memasarkan dan kita sebagai penggunanya. Dengan begitu kreasi kain tenun endek akan terus berlangsung dan perekonomian juga akan tetap berputar.

“Ini saatnya memulai kembali bangkitnya pemakaian kain-kain tenun tradisional. Ketika kita membeli, memakai, menjual, menenun itu artinya kita sedang melakukan satu kewajiban untuk Bali melestarikan kain-kain tradisional. Ini adalah satu gerakan yang akan mengimbas pada yang lain agar Bali kembali bersama-sama memuliakan kain tenun dengan cara-cara memakainya,” papar Ny. Putri Koster.

Dirinya pun mengapresiasi dukungan yang diberikan IWAPI termasuk dalam Pameran IKM Bali Bangkit 2022 ini. “IWAPI sudah tentu pergerakan mereka di ruang bisnis yang sangat memungkinkan memperluas pasar, meningkatakan kesejahteraan pelaku UMKM itu ada di tangan IWAPI. Kami dari Dekranasda punya tugas controlling, IWAPI memperkuat UMK dan IKM kita untuk pelestarian kain tenun tradisional,” pungkas Ny. Putri Koster. (dan)