pemanggangan terbakar

Klungkung ( Metrobali.com )

Dengan jumlah 40 hingga 45 ekor ayam di semblih setiap hari yang kemudian dipanggang untuk dijual kepasar. Bahkan pemilik usaha ini pun kewalahan jika mendapatkan pesanan. Usaha ini sudah digeluti lama yang selanjutnya pemilik berinisiatip membuat pemanggangan berisi cerobong asap. Hal itu dilakukan agar setiap kali memanggang ayam asap tersebut tidak meluber kejalan raya yang tentunya mengganggu pengguna jalan. Namun sayang baru bebrapa bulan tempat pemanggangan tersebut ludes terbakar ketika hendak mulai memanggang ayam pada Sabtu ( 6/9 ) sekira pukul 17.30 wita. “ Pemanggangan ayam ini baru 3 (tiga ) bulan dipakai,” ujar Nyoman Sudiarta 38 warga Banjar Selat, Banjarangkan Klungkung. untuk membuat pemanggangan ayam yang ada cerobongnya menghabisakan biaya kurang lebih Rp 1,5 juta,…namanya nasib pak…mau bilang apa.., imbuhnya.

Diakui olehnya kalau usaha yang digeluti itu dilakukan bersama keluarga. Sudiarta mengatakan kalau setiap hari ayam yang disemblih mencapai 40 hingga 45 ekor dan dipanggang untuk dijual ke pasar Gianyar. “ Satu ayam yang sudah dipanggang dijual seharga Rp 45 ribu, “ ucapnya sembari menyingkirkan tempat pemanggangan yang sudah hangus terbakar.

Perlu diketahui kalau rangka pemanggangan ayam itu terbuat dari kayu yang sudah barang tentu mudah terbakar. Sudiarta sendiri punya rencana kembali untuk membuat pemangangan yang rangkanya memakai besi. Tampak di TKP anggota Polsek Banjarangkan mengamankan dan mengatur lalu lang kendaraan, karena jalur tersebut padat dengan lalu lintas yang menuju baypas IB Mantra. Sebelumnya dengan bantuan warga sekitar amukan api bisa dijinakan hingga tidak sampai merambat rumah korban, karena letak pemanggangan tersebut hanya dibatasi tembok. Kejadian tersebut oleh korban tidak sampai dilaporkan ke Polisi. SUS-MB