???????????????????????

Karangasem (Metrobali.com) –

Guna Menanggulangi masalah kemiskinan di Karangasem, Pemerintah Kabupaten Karangasem menggelar Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) tahun 2016. Acara ini bertempat di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, hari Kamis 3 Maret 2016 yang dihadiri oleh Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Asisten 1 I Ketut Wage Saputra, Para Staf Ahli Bupati, kepala SKPD yang menjadi anggota TKPK, para Camat dan kelompok kerja TKPK beserta anggota dan Kelompok Program beserta anggota.

            Untuk mendukung agenda Nawacita yang dituangkan dalam RPJMN 2015-2019 Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa selaku Ketua TKPK menekankan beberapa hal diantaranya memanfaatkan hasil pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2015 untuk ketepatan sasaran penerima manfaat, meningkatkan dukungan dan peran serta masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam penanggulangan kemiskinan, memfokuskan program kegiatan penanggulangan kemiskinan kelokasi sasaran terutama pada lokasi yang memiliki jumlah penduduk miskin paling banyak, penyelarasan Visi Misi Masdipa kedalam penjabaran program/kegiatan dan menjalankan sembilan program unggulan (Nawa Satya Darma Masdipa).

            Artha Dipa juga menyampaikan pesan kunci dalam penanggulangan kemiskinan yaitu orang miskin menjadi tanggung jawab negara, ada 29.730 atau 7,30% berada dibawah garis kemiskinan tahun 2014 BPS dan telah dilakukan launching Kartu Keluarga Sejahtera, KIP, KIS untuk penerima bantuan iuran di Kabupaten Karangasem. Dengan demikian diharapkan kedepan dapat memberikan informasi/masukan kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat tentang strategi, kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan sesuai rencana strategis masing-masing serta membahas alternatif pemecahan masalah terkait sinergi pusat dan daerah untuk implementasi kebijakan dan program.

            Wakil Bupati menambahkan untuk menanggulangi kemiskinan di Karangasem yang terpenting adalah pembangunan infrastruktur, antara lain melalui akses jalan, perumahan dan Air bersih melalui pembangunan cubang kumunal. “Terkait banyaknya Gepeng yang berasal dari muntigunung, kita upayakan solusinya apa mereka dimekarkan menjadi Desa tersendiri atau dibuka akses jalan disana sehingga mereka berhenti menggepeng” ujarnya.

            Menurut Direktur PDAM I Gede T. Baktiyasa, Krisis air bersih terjadi karena saat ini PDAM Karangasem operload pelanggan yang mencapai 6 ribu pelanggan, ini terjadi karena perencanaan Air baku Telaga Waja Belum bisa mengalir, dan sempat Pj. Bupati meninjau mata air Tirta Gangga yang masih ada sisa debit air 30-50 liter/detik dimohon agar hal tersebut segera ditindak lanjuti. SMD-MB