Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bathoegana menyatakan kaget, prihatin, dan miris, mengetahui tertangkapnya Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini yang diduga terkait dengan penyuapan.

“Saya mengetahui kejadian ini dari berita di televisi,” kata Sutan Bathoegana ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (14/8).

Menurut Sutan, dia melihat berita penangkapan Rudi Rubiandini seperti mimpi, karena baru beberapa hari lalu dirinya bersilaturrahim ke kediaman Kepala SKK Migas tersebut pada Hari raya Idul Fitri.

Paa saat itu, kata Sutan, mereka ngobroil-ngobrol santai soal kebijakan energi nasional ke depan.

“Terus terang saya sangat kaget dengan kejadian ini,” katanya.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, Rubi Rubiandini tokoh “rising star” di sektor migas yang pemikirannya sejalan dengan harapan Komisi VII DPR RI.

SKK Migas adalah salah satu mitra kerja Komisi VII DPR RI, kata dia, sehingga Komisi VII sering melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan SKK Migas untuk mengetahui perkembangan migas nasional.

“Dari pemikiran dan langkah-langkah, kami mengetahui sejalan dengan harapan Komisi VII,” katanya.

Ketika ditanya, bagaimana dampak penangkapan Rudi Rubiandini dengan kerja SKK Migas, menurut Sutan, SKK Migas tidak terlalu terganggu.

Menurut dia, SKK Migas adalah lembaga, sehingga jika kepalanya berhalangan maka masih ada wakil serta jajaran lainnya.

“Selama kepalanya masih berhalangan, maka kebijakan untuk sementara akan ditangani oleh wakilnya,” katanya.

Sebelumnya, diberitakan penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap Rudi Rubiandini yang diduga terkait dengan penyuapan, di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta, pada Rabu (13/8) pukul 22.30.

Selain menangkap Rudi Rubiandini, penyidik KPK juga menangkap dua orang lainnya berinisial S dan C yang sedang bertamu ke kediaman Rudi Rubiandini, yang berasal dari perusahaan swasta.

Penyidik KPK juga membawa sebuah tas berwarna hitam dan beberapa dokumen. AN-MB