Damaskus, (Metrobali.com) –

Presiden Suriah Bashar al-Assad, Ahad (13/4), mengatakan pemerintahnya akan menyerang tempat persembunyian gerilyawan setelah memulihkan keamanan dan kestabilan di daerah utara di negeri tersebut, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.

Bashar mengatakan Suriah pertama-tama akan menangani daerah “yang telah diserang” oleh gerilyawan dan belakangan memusatkan perhatian pada serangan ke daerah lain yang dikuasai pasukan oposisi.

Krisis tiga-tahun di Suriah telah mencapai titik peralihan, berkat kemenangan militer Suriah terhadap gerilyawan serta pertemuan perujukan nasional, katanya.

Presiden Suriah tersebut mengeluarkan pernyataan itu saat tentara Suriah telah meraih keunggulan dalam perang mereka melawan gerilyawan di beberapa front, terutama di bagian tengah dan selatan Suriah.

Pada Ahad, SANA menyatakan militer melancarkan operasi yang berhasil terhadap kelompok gerilyawan di seluruh negeri tersebut, kata Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Militer Suriah menewaskan puluhan tersangka gerilyawan dan menghancurkan senjata mereka.

Militer, katanya, pada Ahad juga meraih kendali penuh atas pegunungan yang menjorok ke Kota Kecil Rankous di Suriah Timur, sebelah utara Ibu Kota Suriah, Damaskus. Kota kecil itu belum lama ini telah direbut oleh tentara Suriah.

Krisis Suriah berawal dari protes anti-pemerintah di sejumlah kota besar dan pinggiran di negeri tersebut pada 2011. Namun, protes itu dengan cepat berubah jadi perang saudara berdarah, dan telah mengundang kelompok mujahidin asing, termasuk kelompok yang berafiliasi pada Al Qaida.

Pemerintah Suriah telah berulangkali menyatakan sebagian besar krisis itu disulut oleh persekongkolan dukungan asing, dan menuduh negara regional serta Barat mendukung gerakan anti-Bashar.

Lebih dari 150.000 orang telah tewas dan jutaan orang meninggalkan tempat tinggal mereka di Suriah sejak konflik tersebut meletus.

(Ant) –