suiasa temui tokoh kedongananWabup Badung Ketut Suiasa saat meninjau langsung SD 1 Kedonganan yang akan digunakan sebagai areal wantilan.

Mangupura (Metrobali.com)-

 
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Rabu (27/4)  langsung turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat Kedonganan, Kecamatan Kuta terkait penggunaan areal lahan yang sekarang eksisting terbangun SD 1 Kedonganan yang nantinya akan digunakan sebagai areal Wantilan Desa Adat Kedonganan dan selanjutnya gedung SD 1 Kedonganan akan dibangun di tanah yang disiapkan oleh desa adat Kedonganan dengan luasannya sama. Selain itu juga meninjau SD 2 dan SD 4 Kedonganan terkait usulan tokoh desa adat Kedonganan untuk membangun SMP Negeri.
Di SD 1 Kedonganan, Wabup Suiasa sempat berbincang dengan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Badung I Ketut Widia Astika, Camat Kuta I Gede Rai Wijaya, Lurah Kedonganan Sudarta, Bendesa adat Kedonganan I Ketut Puja serta SKPD terkait. Dari perbincaraan tersebut Bendesa Adat Kedonganan I Ketut Puja menyampaikan memang benar ada rencana memanfaatkan areal SD 1 Kedonganan akan dibangun Wantilan Desa Adat, sementara tanah desa adat dengan luasan yang sama yang terletak sebelah sekolah akan dibangun gedung SD 1 Kedonganan. Rencana ini juga telah mendapat kesepakatan dari prajuru Desa Adat Kedonganan.
Mendengar informasi tersebut, Wabup Suiasa menyampaikan selaku pemerintah daerah mendukung dan mengapresiasi usulan Desa Adat Kedonganan terkait pemindahan gedung SD 1 ke areal tanah desa adat yang nantinya gedung SD 1 akan dijadikan watilan desa adat Kedonganan. Diharapkan usulan dari Desa Adat Kedonganan ini dapat diajukan ke Pemkab Badung sehingga segera dapat ditindaklanjuti. “Dari usulan ini kami pemerintah daerah akan kembali mengundang pihak desa adat maupun sekolah untuk duduk bersama mencarikan solusi sehingga apa yang menjadi usulan masyarakat dapat terealisasi,” jelasnya.
Sementara terkait rencana penggabungan sekolah (regrouping) SD 2 dan SD 4 Kedonganan yang berdiri di satu lahan, serta mendirikan SMP Negeri di lahan SD tersebut juga mendapat apresiasi dari Wabup Suaisa. Menurut Suiasa rencana regrouping dua SD menjadi satu dengan membangun SMP Negeri cukup beralasan, disamping kekurangan lahan untuk membangun SMP Negeri, juga dilihat dari analisa kebutuhan murid SD sekarang dan kedepannya sangat memungkinkan untuk digrouping. RED-MB

run