Bedah Rumah desa Batuaji, Kerambitan dan Desa Taman, AbiansemalTabanan (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyerahkan 2 unit bantuan bedah rumah bernilai masing – masing 30 juta dari Corporate Social resposibility (CSR) dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bali dan Bank BCA Cabang Bali. Tidak sekedar  menyerahkan, namun Sudikerta juga turut terlibat dalam proses pengerjaan pembangunan rumah tersebut bersama warga lainnya. Hal tersebut dilakukannya untuk mengetuk kepedulian masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar  penerima bedah rumah untuk bekerja sama meringankan beban tetangganya. Demikian disampaikan Sudikerta saat menyerahkan unit bedah rumah tersebut kepada Ni Nyoman Rosni(71) di Banjar Jangkahan, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Senin (21/9).

Lebih jauh Sudikerta mengatakan pengentasan kemiskinan di Bali tidak akan cepat terlaksana, tanpa adanya peran serta dan dukungan masyarakat. “Jika ada tetangga yang kurang mampu, seluruh warga bisa bergotong royong menyumbang secara patungan. Bahan apa pun yang dimiliki, baik pasir, semen, batu, atap, uang, pasti bermanfaat jika dilakukan bersama-sama. Jika semua masyarakat mau seperti itu, saya yakin kemiskinan di Bali akan segera bisa dientaskan,” tegas Sudikerta. Kedepannya Sudikerta mengharapkan masyarakat miskin yang telah di bantu bedah rumah tidak lagi terbebani oleh permasalahan rumah sehingga mereka mampu untuk lebih fokus mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari. “Kita saat ini sudah bantu rumahnya, jadi mereka ini tinggal bekerja, bekerja dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,” imbuh Sudikerta yang dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan penguatan ekonomi dari BPD Bali berupa 5 ekor ayam dan 2 ekor bibit babi serta bantuan sembako.

Sementara itu Nyoman Rosni mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan dan respon cepat dari Pemerintah Provinsi Bali terhadap kondisinya. Sebagaimana  pernah diberitakan sebelumnya di beberapa media Nyoman Rosni sempat kondisi Nyoman Rosni yang sangat memprihatinkan dengan pekerjaan yang hanya sebagai pembuat kelengkapan upacara yang penghasilannya tidak seberapa. Ni Nyoman Rosni merupakan janda 2 kali menikah. Seperti diceritakannya suami pertamanya meninggal dan setelah menikah dengan suami keduanya dia harus kembali bercerai karena tidak tahan diperlakukan kurang manusiawi. Ia mengaku kelurganya sangat perduli pada keadaannya bahkan ia diberikan sebuah kamar untuk ditempati. Namun karena faktor psikologis, ia pun memilih tidur digubuknya yang reot beratapkan terpal.

Penerima bantuan bedah rumah kedua adalah I Ketut Terima (60) asal Banjar Raketan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung. Kondisinya tidak jauh beda dengan kondisi Nyoman Rosni bahkan I Ketut Terima tidak memiliki pekerjaan sama sekali untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari. Dengan adanya bantuan bedah rumah tersebut ia mengaku sangat berterima kasih karena beban hidupnya berkurang sedikit dan selanjutnya ia dapat lebih fokus berusaha untuk mencari pekerjaan untuk hidupnya ke depan. AD-MB