Ketua DPRD Badung Putu Parwata saat menemui petani di Subak Sengempel Bongkasa, Abiansemal, Badung, Sabtu (2/4/2022).

 

Mangupura, (Metrobali.com)

Ketua DPRD Badung Dr. Drs. Putu Parwata MK, M.M. didampingi Wakil Ketua Komisi II DPRD Badung Nyoman Gede Wiradana kembali turun ke subak-subak. Pada Sabtu (2/4/2022), Parwata mendatangi Subak Sengempel Bongkasa, Abiansemal Badung.

Di tempat ini, Parwata disambut Camat Abiansemal IB Mas Arimbawa, Perbekel Bongkasa Ketut Luki, Pekaseh Subak Pengempel Ketut Purnayasa, serta utusan Kadis Pertanian dan Pangan Badung. Acara ini juga dihadiri ratusan krama Subak Sengempel.

Putu Parwata menegaskan, kehadirannya ke Subak Sengempel tiada lain untuk mensejahterakan petani. Caranya yakni dengan membuat demplot terlebih dahulu di subak ini yakni dengan bibit serta pupuk khusus yang mampu meningkatkan produksi gabah hingga 100 persen. “Jika biasanya 1 hektar lahan menghasilkan hanya 6-6,5 ton gabah, dengan bibit dan pupuk ini hasilnya bisa 12 hingga 13 ton gabah,” tegasnya.

Bibit yang akan diberikan yakni MSP 13 dengan pupuk Green Parwata. Setelah membuat demplot di Ayunan, katanya, hasilnya sangat menggembirakan. Dalam cuaca yang jelek, angin besar dan hujan, gabah yang dihasilkan mencapai 11 ton. “Nah sekarang pada saat cuaca bagus, kami berharap hasilnya bisa mencapai 13 ton gabah per hektarnya,” katanya.

Dengan hasil ini, Parwata yakin, kesejahteraan petani bisa meningkat. Dengan aksi nyata ini, Parwata berharap, keberpihakan kepada petani dan pertanian tidak sekadar wacana. “Kami akan mengangkat kesejahteraan petani dengan bibit dan pupuk ini,” tegas Parwata disambut tepuk tangan meriah krama subak yang hadir.

Tak hanya di hulu, Parwata juga sudah memikirkan tengah dan hilirnya. Setelah panen pun, Parwata siap membeli gabah yang dihasilkan petani sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah. “Karena itu, petani tak usah khawatir produksinya tak ada yang beli. Berapa pun produksi padi petani, perusahaan profesional yang dibentuknya siap membelinya,” ungkapnya.

Setelah dibeli, tegasnya, gabah ini akan langsung diproses. Setelah jadi beras, akan dibuat kemasan 5 kg, 10 kg, 20 kg, serta 25 kg. Beras-beras ini dijual Rp 8.000 per kilogramnya. Jika nanti ada BUMDes atau BUMdesa yang berminat silakan diambil lagi. “Hanya satu catatan, BUMDes maupun BUMDesa tak boleh menjualnya di atas Rp9.000 per kilogramnya,” tegasnya.

Dengan program dari hulu, tengah dan hilir seperti ini, politisi PDI Perjuangan asal Kuta Utara tersebut memastikan kesejahteraan petani tak sekadar wacana. “Kami pastikan kesejahteraan petani tak lagi sekadar wacana atau hanya menjadi komoditas politik jelang pilkada,” katanya.

Apa yang disampaikan Ketua DPRD Badung mendapat sambutan hangat dari krama subak. Menurut Pekaseh Ketut Purnayasa, luas areal pertanian di Subak Sengempel 97 hektar dengan penggarap 250 orang. Saat covid seperti ini, banyak warga menggeluti pertanian sehingga dia berharap bantuan Ketua DPRD untuk dapat meningkatkan produksi pertanian.

Untuk ini, Ketut Purnayasa meminta pembuatan demplot di subaknya sebanyak-banyaknya. Selain itu, dia juga meminta bantuan Ketua DPRD untuk memfasilitasi perbaikan saluran irigasi serta jalan usaha tani yang ada di subaknya. “Saat ini sekitar 1,5 kilometer saluran irigasi kami dalam keadaan rusak. Demikian juga dengan jalan usaha tani,” tegasnya.

Karena kondisi tanah di setiap subak tidak sama, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung tersebut menyatakan belum berani membuat demplot untuk semua areal pertanian di Sengempel ini. Dia akan membuat demplot di areal 3 hektar dulu. Jika memang cocok dan hasilnya bagus, Putu Parwata berjanji akan memberikan bantuan bibit dan pupuk yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani ini.

Dia pun berjanji akan menindaklanjuti permohonan petani terkait saluran irigasi dan jalan usaha tani. Selanjutnya, Parwata menugaskan anggota DPRD Badung Nyoman Gede Wiradana untuk mendata saluran irigasi yang perlu diperbaiki serta jalan usaha tani yang harus digarap. (RED-MB)