Kampanye SMS3

 Wayan Sudirta yang tidak hanya matang, tapi tetap gesit diatas usia 60-an

Karangasem (Metrobali.com)-

Dikenal sebagai pemimpin berpengalaman, matang, berani, jujur, dan tegas, dan tetap fit diatas usia 60 tahun, Wayan Sudirta dipandang sangat tepat memimpin ‘’Bumi Lahar’’ Karangasem. Sebutan jujur, berani dan bersih, bahkan sempat dilontarkan Komisioner KPK, Adnan Pandu Praja, saat memberikan arahan tentang LHKPN kepada kandidat bupati-wakil bupati se-Bali di KPU Bali, Denpasar.

Punya reputasi bagus di banyak bidang, tak membuat Sudirta sepi dari kampanye hitam. Lahir pada  20 Desember 1950 dan kini berusia 65 tahun, Sudirta kadang diserang sebagai figur yang terlalu berumur untuk memimpin daerah.  Namun, tidak semua orang sepakat, bahwa pemimpin yang ‘’berumur’’ otomatis tidak pas memimpin daerah.

‘’Ini bukan pembelaan untuk kandidat kami. Menurut referensi bahkan kitab suci kita dalam konsep Catur Ashrama, untuk memimpin masyarakat idealnya mereka yang sudah masuk dalam tahap Wanaprastha, ashrama keempat dalam Catur Ashrama. Kalau modelnya kepemimpinan perusahaan, organisasi kemasyarakatan, atau sekaha-sekeha profesional, idealnya usia dibawah 55 tahun,’’ kata Wayan Suara Arsana, seorang tokoh muda yang berpengalaman di berbagai bidang. Suara adalah Perbekel Desa Sukaluwih Kec. Selat dua periode, Ketua PAC PDIP Kec. Selat, dan kini berprofesi sebagai jurnalis sebuah radio swasta.

Selain berpengalaman dan matang, secara fisik, Wayan Sudirta masih sangat sehat. Dalam pemeriksaan kesehatan di RSUD Karangasem serangkaian pendaftarannya di KPUD Karangasem, usia pembuluh darah senator Bali 2004-2014 tersebut setara usia 27 tahun. Jadi masih sangat fit. Suara Arsana yang sehari-hari mendampingi Sudirta ‘’blusukan’’ ke pasar tradisional, disertai pengobatan gratis, dilanjut temu Kader Posyandu, Forum Teruna Teruni, Forum Perempuan, menjenguk penderita cacat permanen, kundangan upacara perkawinan ataupun pengabenan, mengaku sangat kagum pada ketahanan fisik calon bupati Karangasem dari PDIP tersebut. Bangunnya pukul 05.00wita, balik ke rumah kadang pukul 01.00 dinihari.

Bagi Wayan Suara, idealnya pemimpin adalah kalau ia matang, berani, jujur, memiliki leadership dan integritas tetapi sehat secara fisik dan psikologis. Bila semua syarat dipenuhi, pemimpin yang matang justru lebih pas dibanding yang muda, karena kematangan sangat diperlukan untuk kepemimpinan politik dan sosial.

Kadek Ananta Husada, Relawan muda yang juga Ketua Forum Teruna Teruni Kec. Karangasem Sektor II, yang selalu mendampingi Sudirta dalam berbagai kegiatan, mengaku mendapat sangat banyak pelajaran selama mengikuti kegiatan Sudirta-Sumiati. ‘’Sehat fisik itu tidak hanya diperoleh dari olahraga yang teratur, tetapi juga karena pola makan, pola pikir serta pola gerak. Saya baru tahu, kalau sudah bertahun-tahun Pak Sudirta tidak makan nasi. Gizi beliau banyak dari sayur, ikan, buah-buahan, dan sejenisnya,’’ kata Ananta.