Foto: Progam mandiri Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19 sudah beroperasi sebulan dan akan dilanjutkan sinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Program mandiri Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19 di Warung Bencingah Gede, Jalan Kaliasem, Denpasar yang digagas oleh Pena 98, POSPERA Bali, KNPI Bali sudah beroperasi sebulan penuh.

Minggu sore, 14 Juni 2020 adalah hari ke 31, penyerahan terakhir bantuan makanan siap saji kepada mahasiswa dan masyarakat perantau di Kota Denpasar dan Badung.

Program ini bergotong royong dengan Komunitas Bali Peduli Sosial (KBPS), Polda Bali yang mengerahkan unit Dapur Lapangan SatBrimobda Bali, serta Komunitas Adonai Cinta NKRI bersama sama dengan penerima bantuan untuk 21 simpul selama pelaksanaan PKM di Kota Denpasar.

“Hari ini adalah hari terakhir program mandiri ini tapi akan kami lanjutkan dengan sinergi bersama Pemerintah Kota Denpasar,” kata Koordinator Posko Kemanusiaan sekaligus Ketua DPD POSPERA Bali Kadek Agus Ekanata.

Walaupun program mandiri ini telah berakhir, namun giat kemanusiaan ini tetap akan berjalan. Sebelumnya Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara sempat berkunjung ke Posko Kemanusiaan Dapur Umum ini.

Dalam kesempatan itu Jaya Negara mengutarakan agar program kemanusiaan ini tetap bisa dilanjutkan selama pandemi wabah Covid-19 ini dengan sinergi bersama sama Pemerintah Kota Denpasar, Food Hunter dan INTI Bali.

Harapan ini disampaikan karena program kemanusiaan ini sangat membantu semua warga masyarakat di wilayah Kota Denpasar yang masih membutuhkan bantuan makanan siap saji sehingga menjadi program ketahanan pangan di masa pademi ini.

“Selama ini kami dapat bantuan dari donatur mandiri secara gotong royong tapi sekarang Pemkot mengajak kami sinergi dan kami siap melanjutkan program ini,” ujar Ekanata.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang mendukung program ini selama satu bulan berjalan.

“Kami hanya penyalur saja dana donasi yang masuk. Para donatur inilah pahlawan kemanusiaan yang sesungguhnya dan membuat kami jadi berguna,” ungkap Ekanata.

Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid19 ini juga direspon positif organ-organ masyarakat yang membaur gotong royong membantu menyiapkan makan siap saji ini.

Jingga Wardani dari Komunitas Bali Peduli Sosial mengungkap program dapur umum ini selain membantu sebagian masyarakat terkena dampak Covid-19 juga membantu usaha mikro di pasar tradisional.

“Program ini juga membantu petani karena selama 30 hari panitia dapur umum belanja selain belanja ke pedagang pasar tradisional juga langsung ke petani,” ujar Jingga Wardani.

Apresiasi juga disampaikan Aiptu Nyoman Sukarma selaku Komandan Regu 3 Mobil Dapur Lapangan Brimobda Bali. “Seijin komandan kami mewakili Polda Bali menilai sangat positif sekali Dapur Umum Kemanusiaan ini,

Polda Bali mengapresiasi sinergisitas di dapur umum ini dimana proses pendistribusian dari dapur umum kepada simpul masyarakat yg membutuhkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

“Ke depannya apabila dibutuhkan kami sangat siap sekali untuk bersinergi untuk aksi kemanusiaan,” ujar Sukarma.

Pendeta Hosea S dari Komunitas Adonai Cinta NKRI sangat berkesan kepada program dapur umum kemanusiaan ini. Sebab ada sekelompok orang yang memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap situasi kondisi yang berkembang akhir-akhir ini.

Pihaknya salut sekali ketika rasa kemanusiaan itu dibuktikan dengan tindakan nyata melebur perbedaan bisa bekerja sama dengan berbagai elemen. Hingga akhirnya kepedulian itu bisa membantu banyak orang yang juga membantu menekan kondisi kerawanan akibat dari perut yang lapar.

“Kami bersyukur dari Komunitas Adonai Cinta NKRI bisa ikut terlibat dalam pelayanan kepada sesama di dapur umum ini,” ujarnya.

Elman Berkathon Bola selaku Koordinator Umum Komunitas Mahasiswa Timur Universitas Warmadewa mengungkapkan selama 31 hari ini sudah sekitar lebih dari 5.000 nasi bungkus bantuan jatah makan malam yang diterima komunitasnya.

“Kami sangatlah berterima kasih kepada panitia Dapur Umum Kemanusiaan dan para donatur yg telah memberikan donasi. Di dapur umum ini kami juga belajar tentang gotong royong adalah kunci,” ujar mahasiswa asal dari Kupang ini.

Mbak Agung Bella selaku Koordinator Perwaron (Persatuan Waria Renon) juga berterima kasih kepada penyelenggara dapur umum dan para donatur yang telah memberikan donasi. Lantaran program dapur umum sangat membantu rekan- rekannya

“Di dapur umum ini kami juga bisa membaur gotong royong dengan elemen masyarakat lainnya tanpa memandang perbedaan,” ujarnya.

Diego Armando Hermanus dari Komunitas Warga Kupang mengungkap hampir 90 persen dari anggotanya dirumahkan dan program dapur umum kemanusiaan ini sangatlah membantu.

“Di dapur umum ini juga kami bisa saling membaur gotong royong bersama sama dengan anggota masyarakat laainnya,” imbuhnya.

Apresiasi serupa disampaikan Endang Astuti Bunga selaku Presiden BEM Universitas Ngurah Rai Denpasar. Baginya Program Dapur Umum Kemanusiaan ini sangat keren” bangettt.”

Sebab tiap hari diberikan nasi 600-700 bungkus. Sasarannya tidak hanya kepada mahasiswa saja, tapi juga pengguna jalan, homeless, tuna netra bahkan komunitas punk dan lainnya.

Program dapur umum ini sangat tepat dalam kondisi seperti ini. Sebab kadang saat masyarakat dibantu dengan sembako mentah, ada mereka tidak punya alat untuk memasak sehingga akhirnya mereka jual lagi untuk membeli makanan jadi yang jatuhnya lebih mahal.

Logika tanpa logistik akan melahirkan anarkisme maka dapur umum ini sangatlah membantu menekan anarkisme di saat lapar. (wid)