Gedung PMI Bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, tetap mewaspadai bahaya Koronavirus (MERS-Cov) setelah kematian seorang warga Nusa Dua yang diduga tertular virus pandemi di Timur-Tengah itu.

“Tidak menutup kemungkinan ada satu atau dua masyarakat kita yang datang umrah terserang penyakit tersebut,” kata Kepala Bidang Penunjang Medis RSUP Sanglah dr Ken Wirasandhi di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional sudah berpengalaman menangkal berbagai jenis penyakit.

Terkait dengan kematian terduga penderita Koronavirus berinisial AS (50), pihak RSUP Sanglah mendapat kepastian negatif.

“Namun dari pihak rumah sakit tetap waspada dengan bahya virus tersebut karena dapat menyebabkan kematian,” ujarnya.

Petugas juga mendapatkan informasi mengenai hal itu. “Kami juga mendapatkan surat edaran dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk waspada bahaya virus tersebut,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya mendapatkan data dari rumah sakit yang merujuk pasien yang meninggal memenuhi kriteria kontak sehingga harus ditempatkan di ruang isolasi.

“Berdasarkan hasil diagnosa VCR setelah pasien itu meninggal bahwa benar dinyatakan negatif tidak adanya virus tersebut. Namun, kami tetap waspada apabila adal lagi kasus seperti itu,” katanya.

Ia menambahkan bahwa untuk menegakkan diagnosis penyakit yang berpotensi menular tidak dapat dilihat dari pemeriksaaan klinis. Namun, dapat dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium lengkap.

“Untuk perlakuan pasien yang terjangkit virus tersebut tidak sama dengan penyakit menular lainnya sehingga cara penanganannya pun berbeda,” ujarnya. AN-MB