Denpasar (Metrobali.com)-

Kegiatan Denpasar Festival yang digeber setiap tahun di kawasan Gajah Mada hingga Patung Catur Muka, mampu menggairahkan para pelaku bisnis terutama para perajin endek, bordir dan songket. Gairah tersebut tampak ketika digelar “Lomba Pakaian Seragam” berbahan endek untuk karyawan/karyawati rumah sakit dan hotel Se-Kota Denpasar serangkaian “Denpasar Festival VI 2013”.

Dari 25 pasang peserta yang ikut ambil bagian dengan gaya dan kreasinya berupaya menjadi yang terbaik. Dari tiga orang dewan juri akhirnya diputuskan pasangan wakil RSUP Sanglah tampil sebagai yang terbaik. Turut menyaksikan Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra, Sekda Rai Iswara, Asisten, Pimpinan SKPD, Camat, Kades/Lurah dan undangan penting lainnya, Senin (30/12) di depan Patung Catur Muka Denpasar.

Menurut Ketua Dekranasda Denpasar IA. Selly Mantra , rutinnya Pemkot menggelar event-event sejenis yang mengangkat produk kerajinan lokal Denpasar khususnya endek, songket dan bordir. Dikemas dengan tampilan yang berbeda mulai dari pameran, fushion, display cara pembuatan hingga workshop. Upaya ini ternyata berbuah hasil yaitu mampu memotivasi para perajin lokal untuk terus bangkit melalui karya-karya yang inovatif, terbaru dan uptudate. Seperti kita lihat sekarang ini, semua peserta berlomba menampilkan hasil rancangannya dengan begitu cermat, indah dan kreatif. “Melihat rancangan mereka, saya optimis bahwa kedepan endek akan menjadi produk yang amat membanggakan”, ujar Nyonya Selly.

Apalagi kini perancang-perancang nasional bahkan internasional mulai tertarik dan melirik produk tradisional endek ini yang kaya dengan motif, corak maupun warna. Serta karateristik masyarakat Denpasar yang begitu cerdas, juga ikut memberi andil terangkatnya produk tenun tradisional ini. Maka dari itu event Denpasar Festival sangat tepat dipakai sebagai ajang promosi dan sosialisasi.  Sehingga potensi dan kreativitas para perajin maupun pengusaha endek, bordir dan songket terus makin terasah, disamping sebagai ajang transaksi langsung dalam menggaet pangsa pasar.

Sementara Ketua Asosiasi Pengrajin Bordir Denpasar Anak Agung Sri Wariani didampingi Gung Putri pemilik butiq Tri Agung Busana mengatakan, salut atas upaya yang dilakukan Pemkot Denpasar dan Dekranasda. Untuk mengangkat citra endek melalui berbagai event seperti Denpasar Festival VI ini. Setelah sekian kali digelar ternyata event ini mampu menggairahkan para perajin tenun ikat tradisional.

Langkah ini menurutnya perlu terus dilanjutkan dan dikembangkan, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. “Saya berharap, mudah-mudahan endek, bordir dan songket bisa menjadi produk yang terkenal sama dengan batik,” ucapnya.

Berikut deretan pemenang  lomba pakaian seragam dalam rangka Denpasar Festival VI 2013. Untuk katagori pakaian seragam Rumah Sakit berturut-turut, juara I RSUP Sanglah, juara II RSU Manuaba dan juara III RSUP Sanglah (RSUP Sanglah mengirim 5 pasang wakilnya). Untuk katagori hotel juara I Hotel Puri Dalem, juara II Hotel Ina Grand dan juara III Grya Santrian. Selain lomba busana acara juga dimeriahkan fushion oleh top model dari para duta endek Denpasar dengan rancangan hasil karya sendiri. SDN-MB