Jembrana (Metrobali.com)
Bupati Jembrana I Nengah Tamba memastikan revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN) berjalan sesuai rencana.
“Jalan terus. Saya tidak memerlukan pencitraan. Saya hanya membutuhkan masyarakat Jembrana sejahtera,” tegas Bupati Tamba ditemui, Jumat (23/6/2023).
Terkait surat yang diterima pedagang PUN dan tanggal 21:Juli 2023 harus pindah dari PUN, menurutnya, surat dari dinas terkait itu adalah surat pemberitahuan. Pemberitahuan artinya memberitahukan kepada para pedagang bahwa ada waktu-waktu tertentu yang pedagang harus siapkan untuk relokasi. Dan tempat relokasi sudah disiapkan. Yakni di areal parkir Pemkab Jembrana dan Peken Ijogading.
“Begini, mereka (para pedagang) harus siap apa yang harus mereka kemas. Sehingga pertanggal itu (21 Juli) mereka harus selesai. Yang di parkir Pemkab, tanggal 16 Juli 2023 sudah jadi. Untuk yang ke Peken Ijogading, tempat sudah siap, silahkan,” tandas Bupati Tamba, belum lama.
Terkait penolakan dari para pedagang, pihaknya sebenarnya sudah melakukan sosialisasi termasuk dengan tokoh-tokoh pedagang. Namun tetap tidak menemukan solusi. “Kita bicarakan fakta hukum, aturan yang harus ditaati. Kita dikasi duit oleh Pemerintah Pusat ada aturannya, itu kita ikuti” ujarnya.
“Pedagang juga begitu. Saya (Pemkab Jembrana) mau membangun. Monggo, pedagang keluar dulu sebentar. Kalau sudah jadi, nanti masuk lagi. Sebenarnya tidak ada masalah,” ungkap Bupati Tamba.
Bupati Tamba juga memastikan pedagang yang menempati lokasi relokasi tidak dipungut retribusi alias gratis. Bahkan telah menyediakan segala sesuatu kebutuhan pedagang, seperti air dan listrik. Termasuk menjamin keamanan selama proses revitalisasi pasar berlangsung.
Terkait adanya pedagang yang memiliki kios lebih dari satu, menurutnya, itu akan ditata. “Akan ditata. Saya tidak menjustifikasi, ada unsur kenakalan disitu. Tetapi saya melihat problem yang ada justru datangnya dari mereka-mereka,” ujarnya.
Disingung akan ada perlawanan dari para pedagang, jika PUN tetap direvitalisasi, menurut Bupati Tamba, apa dasarnya pedagang melakukan itu. “Kalau mereka demo kita dengerin. Apa dasarnya mereka menggugat kita. Pembangunan (Revitalisasi) jalan terus. Apalagi hari ini kita sudah didukung seluruh tokoh penyanding pasar. Ini sangat membahagiakan,” tandasnya.
Disebutnya, usia bangunan di pasar sudah 68 tahun. Siapa yang menjamin akan keamanannya. Dan dirinya sebagai bupati harus cepat mengambil tindakan agar pasar menjadi aman dan nyaman. “Jangan berpikir tentang pedagang saja, tapi juga berpikir tentang pembeli,” imbuhnya.
Karena, sambungnya, salah satu daya tarik supaya pembeli mau datang ke pasar adalah pasar bersih, hijau, higenis, tertata. “Kita lihat sekarang Sentra Tenun. Seluruh pejabat yang datang ke Jembrana sekarang datang kesitu. Hari ini yang datang ke Sentra Tenun, Direktur Utama ASDP,” pungkasnya. (Komang Tole)