Foto: Ketua DPW PSI Bali Bro Nengah Yasa Adi Susanto.

Denpasar (Metrobali.com)-

Jelang tutup tahun 2022 dan menyambut tahun baru 2023, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali Bro Nengah Yasa Adi Susanto memberikan catatan dan refleksi akhir tahunnya terhadap jalannya pemerintahan Pemerintah Provinsi Bali dan kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster.

Sejauh ini Gubernur Koster dinilai on the track dan telah berhasil membangun Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Apa yang dilakukan Pak Gubernur Koster sudah on the track. Kerja-kerja yang dilakukan Pak Gubernur Koster sudah bagus tinggal dimaksimalkan di 2023 nanti,” kata Bro Adi.

Menurut Bro Adi, tahun 2023 ini menjadi tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Koster yang akan berakhir masa jabatannya pada September 2023. “Karena tahun 2023 ini kan ibaratnya injuri time buat Pak Koster menyelesaikan program-programnya sebelum habis maja jabatannya sebagai Gubernur Bali, sekarang apa yang belum dimaksimalkan mungkin itu saja yang dimaksimalkan,” ujar politisi asal Desa Bugbug, Karangasem itu.

“Kalau secara infrastruktur dan lain sebagainya sudah sangat bagus tinggal yang belum selesai agar diselesaikan, dituntaskan. Misalnya short cut di sejumlah titik di Buleleng dan Jembrana,” kata Bro Adi lantas menambahkan pembangunan Bali yang holistik pada seluruh aspek kehidupan dalam  filosofi Tri Hita Karana juga diharapkan dapat berkesinambungan.

Apakah cukup waktu setahun ini untuk Gubernur Koster menuntaskan programnya? “Kalau kita bicara agar maksimal memang tidak cukup, memang dibutuhkan waktu yang lebih lama. Cuma masa kerja dalam satu periode Pak Koster kan cuma lima tahun, mungkin kalau masyarakat memberikan kepercayaan di periode berikutnya beliau bisa terpilih kembali, dan program pembangunannya bisa dimaksimalkan,” tutur Bro Adi.

Seperti diketahui dalam empat tahun kepemimpinanya, Gubernur Koster telah berhasil menggeliatkan pembangunan infrastruktur Bali seperti membangun Shortcut Singaraja-Mengwitani, memulai rencana jalan tol Mengwi-Gilimanuk, menyelesaikan pembangunan pelabuhan segitiga emas yang menghubungkan Nusa Penida, Nusa Ceningan dan kawasan Sanur Denpasar dan masih banyak lagi. Semua itu tentu juga akan mendongkrak perekonomian daerah.

Di era kepemimpinan Gubernur Koster Bali juga punya ikon pariwisata baru dengan dimulainya pembangunan Pusat Kebudayaan Bali atau PKB di bekas lahan galian C di Gunaksa, Klungkung.  Gubernur Koster juga mencetak sejarah menjadi Gubernur pertama yang berhasil melakukan penataan kawasan suci Pura Besakih, Karangasem secara komprehensif.

Gubernur Koster juga mampu membawa arak Bali perlahan-lahan naik kelas. Yang lebih membanggakan lagi arak Bali sebagai wellness produk atau produk kesehatan dari Bali dipamerkan dalam gelaran rangkaian KTT G20 November 2022 lalu.

Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali saat ini telah terbukti memberikan payung hukum terhadap para perajin arak di dalam menjalankan usaha minuman tradisional khas Bali ini.

Yang terbaru, tanggal 29 Januari dicetuskan sebagai Hari Arak Bali yang bakal diperingati setiap tahun oleh seluruh masyarakat Bali. Keputusan itu dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022 tentang Arak Bali, tertanggal 23 Desember 2022.

Gubernur Koster juga berhasil membangun SDM dan meningkatkan kualitas SDM Bali termasuk menggarap peluang ekonomi digital dan mencetak lebih banyak talenta digital. Salah satunya dilakukan melalui Bali Digital Festival Bali atau Bali DigiFest. (dan)