Pilih Ane Bocok, Baasne Nyangluh’’

Kampanye SMS1

Lautan massa di Stadion Gunung Agung, Amlapura.

Karangasem (Metrobali.com)-

Tak mudah memaparkan program unggulan di hadapan 35 ribu massa di lapangan terbuka. Namun, Sudirta dan Sumiati berhasil meyakinkan massa, karena selama beberapa bulan sosialisasi diantaranya saat menyumbangkan 100 ribu paket sembako langsung dari tangannya, Sudirta dan Sumiati sudah bertatap muka langsung. Juga membeber  31 Program Unggulannya yang dipastikan  terealisasi karena Karangasem punya APBD minimal Rp 1,3 triliun per tahun, ada otonomi daerah, serta komitmen para pemangku kepetingan di Karangasem untuk membenahi ketertinggalan Bumi Lahar tersebut.

Bila dikelola dengan manajemen pemerintahan yang bersih dan profesional, potensi PAD Karangasem masih bisa dilipatgandakan. Lagi pula, SMS beserta Tim Pemenangan serta ribuan Relawan, sudah berbulan-bulan turun ke masyarakat, diantaranya membagikan 100 ribu lebih sembako, pengobatan gratis, sumbangan air bersih untuk daerah kritis, dialog dengan 2000 lebih Kader Posyandu, Forum Teruna Teruni, Forum Perempuan, serta Relawan. Dalam tatap muka itulah Sudirta menyerap aspirasi, selain memaparkan program dan visinya.

Kerja keras ribuan Relawan dan Tim Pemenangan melakukan tatap muka ke pelosok-pelosok serta  tiap hari muncul di berbagai media, membuat Sudirta-Sumiati tak asing di mata rakyat. Saat Sudirta melintas di depan massa di lapangan, beberapa  ada yang berteriak ‘’Pilih ane bocok! (pilih yang jelek)‘’, dalam kampanye akbar, Minggu (15/11) lalu.

Rupanya mereka ingat guyonan Wayan Sudirta saat dialog tatap muka sebelum membagikan sembako  yang selalu bergurau,’’Jangan lupa pilih ane bocok, tapi berasnya nyangluh (jangan lupa pilih yang rupanya jelek, tetapi berasnya pulen).’’ Berbulan-bulan Sudirta secara akrab melontarkan guyonan ini, dan disambut gelak tawa semua warga. Dan awal September 2015 SMS unggul tinggi dibanding kandidat lainnya. SMS mendapat 38%, MASDIPA 23% dan SUKSES 13%.

 

‘’Kalau sudah kenal, sudah hafal sama yang bocok, yang berasnya nyangluh, yang hasil surveinya tertinggi, apalagi? Sebarkan, ajak keluarga, sahabat, teman, bahkan mereka yang selama ini memusuhi karena belum paham program SMS. Yakinkan mereka, bahwa cara untuk mendapatkan program ini adalah dengan memenangkan SMS,’’teriak Sudirta.

Program SMS yang mendapat respon positif, memang bukan hanya program sembako.  Menurut hasil survei Charta Politica, rakyat juga menerima dan menilai penting jadi prioritas program-program SMS lainnya. Diantaranya, pencegahan dan pemberantasan korupsi diterima oleh 85,8% masyarakat, sembako (86,5%), perlinndungan petani lokal (77,3%), bantuan Teruna Teruni (62%), bantuan membangun koperasi perempuan (58,5%), bantuan koperasi dusun dan usaha kecil mikro (68,3%), bantuan warga cacat (68%), pengembangan dan penataan pasar tradisional (66,8%), penempatan dokter spesialis di Puskesmas (70%), dan lain-lain.

Kalau tiap pasar dianggarkan minimal Rp 1 miliar untuk penataan fisik, manajemennya diperbaiki, maka pasar akan membuat perekonomian kecamatan berdenyut. Kalau pasar seni dibangun di sekitar obyek pariwisata, penataan lanskapnya bagus dan nyaman untuk pengunjung, potensi berkembangnya pasti ada. Selain ada pengunjung, hasil seni dan kerajinan masyarakat Karangasem bisa dipajang dan dipasarkan. RED-MB