Foto: Ketua Umum Kadin Kota Denpasar periode 2020-2025 Putu Arnawa (kanan) bersama Ketua Umum Kadin Bali Made Ariandi (kiri).

Denpasar (Metrobali.com)-

Kadin Bali dan Kadin Kabupaten/Kota se-Bali tengah berbenah dan menguatkan konsolidasi organisasi serta meningkatkan sinergisitas dengan pemerintah daerah.

Salah satunya Kadin Kota Denpasar yang kini memiliki pemimpin baru. Hal ini usai Owner Prada Mart dan Bebek Garing Renon yakni Putu Arnawa terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Kota Denpasar periode 2020-2025.

Ia terpilih dalam Musyawarah Kota (Mukota) Kadin Denpasar “Sinergitas Membangun Ekonomi Bali Menuju Normal Baru Bersama Kadin” yang digelar di Kantor Kadin Bali, Jalan Mawar Denpasar, Selasa (14/7/2020).

“Saya ingin mengabdikan diri memimpin Kadin Denpasar dan bersama-sama bersinergi memajukan dunia usaha,” kata Arnawa usai terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Kota Denpasar periode 2020-2025.

Istimewanya, ia menerima amanah memimpin Kadin Kota Denpasar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 yang juga secara spontan dirayakan bersama oleh pengurus Kadin  Denpasar dan pengurus Kadin Bali yang hadir.

Alhasil, terpilihnya Arnawa sebagai Ketua Umum Kadin Kota Denpasar ibarat kado manis di hari ulang tahunnya yang juga menjadikan hal ini doa dan harapannya agar dirinya dapat memberikan sumbangsih bagi upaya pemulihan ekonomi Kota Denpasar yang dihantam pandemi virus Corona atau Covid-19.

“Terima kasih atas dukungan para senior saya di Kadin Kota Denpasar dan Kadin Bali,” kata pengusaha yang dikenal bersahaja ini.

Arnawa menegaskan akan terus menguatkan sinergitas dunia usaha dengan pemerintah dan stakeholder lainnya serta merangkul para pelaku usaha untuk bersama menguatkan Kadin secara kelembagaan dan menguatkan perekonomian Denpasar, umumnya Bali.

“Harapannya Kadin Denpasar bisa berperan lebih baik, aktif, bergerak di Kota Denpasar sebab
Denpasar jadi salah satu barometer perekonomian Bali. Semoga Kadin Denpasar jadi pilot project progres (kemajuan) Kadin di Bali,” ungkap Arnawa.

Saat disinggung soal bagaimana menyikapi tantangan dunia usai di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Arnawa kembali menegaskan bahwa sinergitas dan kebersamaan adalah kuncinya menghadapi kondisi krisis ini. “Dengan bersinergi semoga bisa kita lalui dengan baik krisis akibat pandemi ini,” tutupnya.

Sejumlah pengurus dan anggota Kadin Denpasar meyakini Arnawa bisa membawa perubahan bagi Kadin Denpasar yang sejalan dengan spirit “Kadin Bali Era Baru Sing Main-Main” di bawah kepemimpinan Ketua Umum Kadin Bali Made Ariandi.

“Kami dukung penuh Pak Putu Arnawa karena secara legalitas sudah terpenuhi dan kami bersyukur muncul sosok pengusaha milenial pimpin Kadin Kota Denpasar,” kata Nyoman Arinata, salah satu Anggota Kadin Kota Denpasar.

Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bali Bidang Organisasi Putu Gede Wira Kusuma mengungkapkan sejauh ini sudah dilakukan 7 Musyawarah Kabupaten (Mukab) dan 1 Musyawarah Kota (Mukota) Kadin Kabupaten/Kota se-Bali dimana Ketua Kadin Kabupaten/Kota sebelumnya telah habis masa jabatannya.

“Karena Kadin Kabupaten/Kota tidak mampu melaksanakan Mukab/Mukota, maka diambil alih oleh Kadin Provinsi.  Lalu pengurus Kadin Povinsi menunjukkan care taker dari pengurus Kadin Bali untuk melaksanakan Mukab/Mukota,” ungkap Gede Wira.

Untuk Kadin Denpasar, masa kepengurusan Ketua Kadin Denpasar sebelumnya sebenarnya telah berakhir pada Febuari 2020. Sesuai AD/ART Kadin maka, Kadin Denpasar wajib melakukan Mukota dua bulan sebelum atau setelah masa jabatan Ketua Umum Kadin Denpasar berakhir.

Maka harusnya paling lambat April  2020 sudah dilakukan Mukota tapi tidak bisa dijalankan. Sebelum Februari 2020 Kadin Bali sudah mengingatkan Kadin Denpasar agar melakukan Mukota, setelah Februari  2020 diingatkan lagi, tapi tidak dilakukan. Pada April 2020 diingatkan lagi, tapi Mukota tetap tidak dilakukan. “Jadi sudah tiga kali diingatkan tidak dilakukan Mukota,” ungkap Gede Wira.

Kendalanya apa? Menurut Gede Wira melalui surat yang disampaikan ke Kadin Bali, Ketua Umum Kadin Denpasar sebelumnya mengungkapkan alasan tidak dilaksanakan Mukota karena Denpasar menerapkan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga Kadin Denpasartidak menggelar rapat/Mukota.

“Surat kami dijawab karena Denpasar lakukan PKM sehingga tidak boleh berkumpul sehingga itu dijadikan alasan tidak lakukan Mukota.  Mestinya PKM tidak menghambat, karena Mukota bisa dilakukan dengan jaga jarak dan bisa dicarikan solusi teknis pelaksanaannya,” papar Gede Wira.

Sementara itu Ketua Kadin Bali Made Ariandi berharap Ketua Umum Kadin Kabupaten/Kota se-Bali yang baru terpilih melalui Mukab/Mukota ini agar dapat menjalankan amanah organisasi dengan baik khususnya meningkatkan sinergitas dengan pemerintah, dan stakeholder lainnya.

“Kadin ini sangat strategis, dari pejabat sampai Pak Gubernur minta urus Kadin dengan baik. Jadi Kadin Sing Main-Main (Kadin Tidak Main-Main). Kami sangat serius menata dan membenahi organisasi ini agar dapat berkontribusi membangun dunia usaha dan perekonomian Bali,” pungkas Ariandi. (wid)