gub (1)
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin rapat pleno persiapan Pesta Kesenian Bali ke-36 Tahun 2014 di Gedung Wiswa Sabha Denpasar, Selasa (10/6) tadi pagi. Dalam rapat tersebut, hadir Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Sekda Provinsi Bali Cok Pemayun, Kepala Dinas Kebudayaan I Ketut Suastika serta para kurator, seniman, budayawan dan tokoh masyarakat lainnya. Gubernur Bali menegaskan, PKB itu harus sederhana tetapi perlu mempertimbangkan aspek lainnya.
“Namanya saja pesta, kalau pesta identik dengan glamor, meriah. Bagaimana kita bisa sederhana. Apa itu sederhana. Kata ‘sederhana’ dalam tema PKB kali ini harus dijabarkan dengan baik,” ujarnya. Seluruh panitia harus sensitif terhadap persoalan yang ada. Materi PKB harus merepresentasi dinamika kehidupan agraris yang sederhana yang menjadi tema sentral agenda seni tahunan kali ini.

Selain itu, PKB juga harus benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Bali dalam bidang seni budaya dan ekonomi. Untuk itu Pastika melarang dengan tegas produk luar Bali untuk dipajang di PKB.
“Tidak ada satu pun produk luar Bali yang dipamerkan di PKB. Saya meminta seluruh panitia agar cek setia saat. Bila ada produk yang dipamerkan bukan berasal dari  Bali, maka stand pameran itu harus ditutup saat itu juga,” ujarnya. Penegasan ini merupakan bagian dari konsekuensi dari PKB itu sendiri.
“Namanya saja Pesta Kesenian Bali. Seluruh produk harus berasal dari Bali,” ujarnya. Termasuk di stand kuliner, seluruh produknya harus berasal dari Bali, dari masakan Bali. “Bagaimana mungkin di PKB ada jual es krim. Produk dari mana tuh,” sinisnya. Kalau pun pesertanya berasal dari luar Bali, maka lukisannya harus mengambil spirit Bali, dilukis di Bali.

Ketua Tim Kurator Profesor Wayan Windia menjelaskan, PKB bukan ajang pementasan secara kuantitas, tetapi perlu mempertahankan kualitas.
“Makanya kami sudah keliling daerah dari kabupaten ke kabupaten untuk menjelaskan kualitas PKB. Jangan sampai para seniman, hanya memperlihatkan kuantitas dan menghabiskan banyak anggaran,” ujarnya. Kualitas seni budaya dan pementasan harus tetap dipertahankan. Tema yang diusung dalam PKB kali ini adalah “Kertamasa: Dinamika Kehidupan Masyarakat Agraris Menuju Kesejahteraan Semesta”.
Ada 5 agenda pokok dalam PKB yakni pawai, pagelaran, lomba atau parade, pameran serta sarasehan atau seminar budaya. Diprediksi, akan ada 15 ribu pengunjung perharinya, baik lokal maupun asing. Dalam pawai pembukaan, disiapkan 100 kursi bagi pebisinis pariwisata dari berbagai negara yang sedang berpameran di Nusa Dua Bali.  SIA-MB