MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Prediksi Brasil vs Kosta Rika; menanti dampak Neymar

Neymar kembali menjadi tumpuan utama Brasil untuk memenangkan laga krusial melawan Kosta Rika pada pertandingan kedua mereka dalam Grup E Piala Dunia 2018 di Rusia, Jumat 19.00 WIB ini (Reuters)

Jakarta (Metrobali.com)-
Kabar baik bagi Brasil yang beberapa hari lalu ditahan seri 1-1 oleh Swiss pada pertandingan pembuka Grup E, karena Neymar bisa diturunkan kembali sebagai starter saat melawan Kosta Rika, Jumat petang pukul 19.00 WIB nanti. Pelatih Tite juga telah mengungkapkan tak akan terlalu mengubah banyak susunan pemain.

Superstar Paris Saint-Germain itu bermain penuh selama 90 menit saat melawan Brasil, namun berjalan terpincang-pincang saat latihan pekan ini karena cedera pergelangan kaki.

Kehadiran kembali Neymar sangat instrumental bagi Brasil yang menjadi favorit juara dunia karena awal sulit melawan Swiss beberapa hari lalu wajib ditebus dengan penampilan gemilang melawan Kosta Rika untuk memudahkan jalan melewati fase grup.

Sebaliknya Kosta Rika di atas kertas bakal menghadapi tim yang jauh lebih sulit diatasi, bahkan untuk sekedar ditahan imbang, dibadingkan dengan lawan pertamanya Serbia karena Brasil berperingkat dan berkelas di atas Serbia yang telah mengalahkan Kosta Rika pada laga pembuka Grup E mereka.

Kosta Rika menjadi lebih tertekan dibandingkan dengan perjalanan mengesankan mereka saat Piala Dunia empat tahun silam di Brasil. Meski berat melawan Brasil, Kosta Rika dituntut paling tidak mencuri satu poin dari pertandingan Jumat malam nanti itu.

Perkiraan susunan pemain:

Tite tak mengubah starting line-up Brasil, tapi memperingatkan skuadnya untuk tak lagi bermain sia-sia seperti pertandingan pertama melawan Swiss. Danilo dipastikan absen karena cedera paha. Dia akan digantikan bek kanan Corinthians, Fagner.

Sebaliknya Oscar Ramirez menginginkan skuad yang tetap menjaga permainan berlangsung ketat demi  memastikan paling sedikit satu poin sehingga tidak cepat-cepat terlempar dari persaingan.

Brasil: Allison; Fagner, Thiago Silva, Miranda, Marcelo; Casemiro, Paulinho; Willian, Philippe Coutinho, Neymar; Gabriel Jesus
Kosta Rika: Keylor Navas; Cristian Gamboa, Johnny Acosta, Giancarlo Gonzalez, Oscar Duarte, Bryan Oviedo; Johan Venegas, David Guzman, Celso Borges, Bryan Ruiz; Marco Urena

BRASIL
Brasil dituntut bangkit dari kegagalan mengalahkan Swiss beberapa hari lalu. Saat itu Selecao gagal menemukan ritmenya sampai-sampai harus mengandalkan Philippe Coutinho lewat golnya yang membuat Brasil memetik bekal satu poin sebelum bertemu Kosta Rika.

Pada pertandingan itu Neymar gagal bersinar setelah ditempel ketat pemain-pemain Swiss yang sepuluh kali melakukan pelanggaran terhadap dia. Pada pertandingan melawan Kosta Rika, Neymar akan dituntut menjadi dirijen sekaligus eksekutor kemenangan Brasil yang bagi para penggemarnya tidak memiliki opsi selain memenangkan pertandingan ini karena apa pun hasil selain menang akan menjadi skandal dan malapetaka nasional.

Selain Neymar, Coutinho akan kembali memainkan peran penting bagi Tim Samba seperti yang dia lakukan saat melawan Swiss. Gelandang Barcelona itu menjadi pengatur tempo permainan saat melawan Swiss dan sepertinya akan memainkan peran sama saat melawan Kosta Rika. Coutinho pula yang sempat membuat asa Brasil membuncah sebelum Swiss menyamakan kedudukan lewat Steven Zuber.

Brasil bakal menghadapi tim yang sama tangguhnya dengan Swiss, baik dalam bertahan maupun bertarung di lapangan tengah. Serbia saja kesulitan menembus Kosta Rika sampai-sampai harus mengandalkan sebuah tendangan bebas dari Aleksandar Kolarov untuk menaklukkan tim asuhan Oscar Ramirez itu dengan 1-0.

“Pertandingan (melawan Kosta Rika) ini akan sama sulitnya dengan pertandingan Piala Dunia yang lain. Semua pertandingan berjalan seimbang. Pertandingan mereka melawan Serbia sampai-sampai harus ditentukan oleh sebuah tendangan bebas,” kata Coutinho.  “Mereka mesti hati-hati. Seandainya mereka akan defensif, kami sudah siap.”

Lawan yang mungkin paling sulit dihadapi bintang-bintang Tim Samba adalah ego dan rasa berpuas diri mereka. Jika ego seperti ini hilang pada pertandingan pertama melawan Swiss lalu, Brasil semestinya memenangkan pertandingan itu.  Ego seperti itu harus dibuang jauh-jauh para superstar Brasil saat melawan Kosta Rika demi merebut tiga poin yang bakal menguatkan perjalanan berikutnya di Rusia itu.  Brasil juga harus mewaspadai betapa tidak cukup tangguhnya barisan pertahanan mereka.

KOSTA RIKA
Negeri ini kesulitan mengulangi kegemilangan empat tahun silam di Brasil karena pada pertandingan pertama saja mereka dibekuk 0-1 oleh Serbia.  Tetapi tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola, apalagi fakta menunjukkan Kosta Rika sebenarnya sangat merepotkan Serbia pada pertandingan pertama mereka itu.

Kosta Rika sebenarnya menguasai mayoritas penguasaan bola saat melawan Serbia tersebut tetapi tumpul pada sepertiga bagian depan skema permainan. Hal ini jelas menjadi keprihatinan pelatih Oscar Ramirez yang ingin menemukan keseimbangan yang ajeg saat melawan Brasil nanti.

Yang menguntungkan adalah Kosta Rika sebagian besar diperkuat para pemain yang sudah lama malang melintang bersama dan faktor ini membuat mereka menjadi tim yang solid. Faktanya mereka memang tangguh dalam bertahan dan berani bersaing di lapangan tengah. Sedangkan barisan depan mereka tinggal memanfaatkan kelengahan sistem pertahanan Brasil, khususnya Marcelo yang pada pertandingan melawan Swiss sering melakukan kesalahan.

Ramirez kemungkinan memasang pemain Arsenal Joel Campbell untuk menjadi inspirasi barisan depan Kosta Rika. Pemain sayap ini boleh saja bermain biasa-biasa saat bersama Arsenal, tapi dia biasanya tampil luar biasa saat mengenkan kostum tim nasional. Kecepatan dan sentuhan akhirnya akan menjadi asset besar bagi Kosta Rika yang bukan perkara mustahil dapat berujung kepada keajaiban.

Hampir sama dengan Brasil, masalah terbesar Kosta Rika lebih kepada moral pemain, bukan serangan cedera yang dialami pemain-pemainnya. Sebuah acara jumpa media di St. Petersburg, Rabu pekan ini, dibatalkan setelah Keylor Navas bertengkar dengan pemain-pemain senior Kosta Rika lainnya.

“Anda mesti memahami bahwa Keylor berada di level lain dibandingkan kami semua, tetapi itu tak berarti dia bukan rekan satu tim yang baik,” kata kapten Bryan Ruiz menepis rumor perpecahan dalam tim menyusul cekcok Navas dengan bek Giancarlo Gonzalez. “Kami sebaliknya harus berterima kasih kepada dia karena telah bergabung, terima kasih telah membela kami.”

Statistik pertemuan kedua tim

– Brasil sudah memenangkan sembilan dari total 10 pertemuan dengan Kosta Rika. Hanya satu kali kalah dalam pertandingan persahabatan pada Maret 1960:
5 September 2015  – Laga persahabatan, Kosta Rika 0-1 Brasil
7 Oktober 2011 – Laga persahabatan, Kosta Rika 0-1 Brasil
11 Juli 2014 – Copa America: Brasil 4-1 Kosta Rika
13 Juni 2002 – Piala Dunia: Kosta Rika 2-5 Brasil
13 Juni 1997 – Copa America: Brasil 5-0 Kosta Rika
23 September 1992 – Laga persahabatan: Brasil 4-2 Kosta Rika
16 Juni 1990 – Piala Dunia: Brasil 1-0 Kosta Rika
17 Maret 1960 – Panamerican Championship: Kosta Rika 0-4 Brasil
10 Maret 1960 – Panamerican Championship: Kosta Rika 3-0 Brasil
13 Maret 1956 – Panamerican Championship: Brasil 7-1 Kosta Rika
– Satu-satunya kemenangan yang dipetik Kosta Rika dari sebuah tim Amerika Selatan terjadi pada Piala Dunia 2014 ketika menang 3-1 melawan Uruguay). Selain itu, negara ini kalah tiga kali melawan negara-negara CONMEBOL atau Amerika Selatan.
– Gol Philippe Coutinho ke gawang Swiss adalah gol kesebelas Brasil dari luar kotak penalti.
– Neymar mengalami 10 kali pelanggaran saat melawan Swiss sehingga menjadi pemain yang paling sering dilanggar dalam sebuah pertandingan Piala Dunia sejak Piala Dunia 1998 ketika striker Inggris Alan Shearer dilanggar 11 kali saat menang 2-0 melawan Tunisia.

Sumber : Antaranews.com