ft korban mutilasi Nana

Klungkung ( Metrobali.com )-

Semenjak ditemukannya potongan tubuh korban mutilasi banyak kejadian aneh yang terjadi baik ditempat dimana korban dieksekusi, di tempat penemuan potongan tubuh dan di Mapolres Klungkung yang sempat dua kantong kresek warna hitam berisi organ tubuh korban mampir sebelum dikirim ke Rumah Sakit Sanglah. Dikos kosan saksi Hany dalam mimpi dicari korban tanpa kepala dan kaki, di Gembalan Bukit Jambul sopir truk yang membawa pasir tidak berani lagi melintas di sana bahkan di Malpores Klungkung anggota yang lagi piket didatangi korban.

Anggota tersebut saat tidur dibawah pohon mangga tengah malam dipanggil oleh korban dan angotapun bangun mengambil langkah seribu. Tidak mau anggotanya diganggu terus Kapolres Klungkung AKBP Ni Watan Sri YW, Sik melakukan pembersihan secara niskala pada hari Jumat ( 27/6 ) dengan menggelar upacara Prayastista. Ini dilakukan di Pura Padma Sana Polres Klungkung, Padma Sana Capah dan Pelinggih Jro Ratu Nyoman di selatan Mapolres Klungkung. Yang dilanjutkan dengan pemercikan tirta atau air suci ke seluruh bangunan yang ada di Mapolres.

Menurut Kapolres  upacara ini selain sebaga wujud syukur karena selama ini tim mendapat petunjuk dari pelinggih tersebut untuk mengungkap kasus mutilasi yang cukup menghebohkan juga sekalian dilakukan upacara Prayastista. “Ya sebagai ucapan syukur karena beliau selama ini ikut membimbing dan membantu dalam mengungkapkan kasus ini secara niskala dan upara Prayastista,” ujarnya.

Sementara untuk jasad korban yag selama ini masih di simpan di RS Sanglah pihak Polres akan segera berkordinasi dengan dr Dudut. Jika sudah dibolehkan maka jasad tersebut segera akan di kirim ke kampung halamanya di Sumbawa. Menurut kapolres ini sesuai dengan permintaan keluarga korban.

Selain itu, juga  permintaan korban lewat mimpi yang disampaikan saksi saksi. Dimana korban minta di kuburkan di kampung halamanya secara layak. Jasad korban sendiri rencananya akan  diangkut dari RS Sangkah dengan ambulance melalui Padang Bai. Hanya saja kapan bisa dilakukan masih akan berkonsultasi dengan dokter yang menangani. Diakui Kapolres kalau beberapa bagian potongan tubuh korban ada yang belum didapat. Diantaranya bagian jari tangan dan kaki, kulit, rambut dan beberapa bagian daging. Petugas sendiri masih terus berupaya mengumpulkan.

Sementara itu untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku polisi akan melakukan psikotes. Ini akan dilakukan bagian Fisikolog Polda Bali dibawah pimpinan AKBP Sitorus dan dr Oka. Tes ini perlu dilakukan untuk mengecek kondisi kejiwaan pelaku. “Kita ingin memastikan secara kejiwaan kenapa pelaku tega melakukan perbuatan sadis seperti itu,” ujarnya.

Belakangan ini santer rumor beredar di bawah kalau warga Klungkung resah karena bagian daging korban dijual pelaku di dagang sate dan bakso. Akibatnya beberapa pedagang bakso dan sate di Klungkung menjadi sepi karena rumor tersebut. Denga tegas Kapolres membantah romor tersebut. “Tidak benar itu…memang ada beberapa bagian tubuh yang hilang…tetapi dari pengakuan tersangka tidak ada yang dijual seperti itu…tidak benar itu,” ujarnya serius sambil menghimbau agar masyarakat tenang dan tidak resah.

Kapolres juga meminta masyarakat jangan percaya dengan rumor yang tidak jelas. Tidak mungkin juga pelaku menjual potongan tersebut. Sebab saat membuang saja dia sudah ketakutan setengah mati, hingga berputar putar dan berusaha menghindari orang agar tidak terlihat.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Nyoman Wirayaja menambahkan untuk menjaga kesehatan, polisi rutin memeriksa kesehatan pelaku. Pemeriksaan dilakukan oleh dr Irfana. Bahkan tadi pagi pelaku sudah mendapat suntikan vitamin. “Kondisinya sehat,” ujarnya. Terkait melengkapi berkas pemeriksaan, pihaknya terus memperdalam saksi serta menyusun BAP, imbuh Kasat Reskrim. SUS-MB