Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali masih menunggak 2.307 kasus kriminal yang belum terselesaikan selama tahun 2013.

“Tunggakan banyak, laporan juga banyak karena pertumbuhan masyarakat meningkat. Untuk itu harus benar-benar selektif (penuntasan) berdasarkan prioritas terhadap kasus,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu dalam keterangan persnya di Denpasar, Senin (30/12).

Polda Bali mencatat sebagian besar indeks kasus yang belum terselesaikan tersebut adalah kasus pencurian dengan pemberatan sebanyak 308 kasus dari 639 laporan atau baru 321 kasus yang terselesaikan.

Selain itu kasus pencurian kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang belum berhasil diungkap sebanyak 420 kasus dari 541 laporan kasus atau baru 121 kasus yang tuntas.

“Kasus curanmor mengalami peningkatan sebesar 54,57 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Satu hari mungkin terjadi satu kasus jika dirata-ratakan,” ucapnya.

Kasus pencurian biasa baru terselesaikan 286 kasus dari 540 kasus hingga kasus perbuatan tak menyenangkan juga belum banyak yang terselesaikan yakni sebanyak 78 dari 139 kasus.

Selain itu, Polda Bali juga mencatat kasus penipuan dan penggelapan mengalami peningkatan sebesar 18,79 persen dari 149 kasus menjadi 177 kasus tahun 2013.

Menurut dia, total kasus kriminal selama setahun tercatat 7.703 kasus dengan jumlah kasus yang berhasil diselesaikan sebanyak 5.486 kasus atau sebanyak 29,60 persen.

Untuk itu pihaknya menginstruksikan jajarannya agar mengarahkan laporan perdata masyarakat tidak harus ke pihak kepolisian namun bisa dilaporkan ke pengadilan setempat.

Meski masih menunggak ribuan kasus kriminal, jenderal dengan bintang dua itu mengklaim bahwa jumlah kejadian kriminal di Pulau Dewata mengalami penurunan sebesar 3,79 persen atau sebanyak 7.703 kasus jika dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 8.100 kasus.

“Dengan menurunnya kasus kriminal berarti Bali lebih aman buktinya banyak orang berdatangan ke Bali. Peran masyarakat Bali yang luar biasa menjadi faktor kunci,” katanya. AN-MB