Jembrana (Metrobali.com)-

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mulai bergulir. Sejumlah partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPRD Jembrana mulai memanaskan mesin politiknya.

Dari informasi, parpol yang tergabung dalam Koalisi Jembrana Maju (KJM) akan kembali mengusung I Nengah Tamba -I Gede Ngurah Patriana Krisna pada Pilkada 2024. Sementara PDIP yang meraih 15 kurdi dari 35 kursi di DPRD Jembrana masih membuka pendaftaran untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup).

Dan jika KJM masih tetap solid, tidak menutup kemungkinan akan kembali mengeroyok PDIP pada Pilkada 2024. Mengingat 20 kursi di DPRD Jembrana merupakan gabungan parpol KJM yakni Partai Golkar (6) Gerindra (4) Demokrat (6), PKB (2) dan PPP.(2).

Ketua DPD Golkar Jembrana, I Made Suardana, Senin (1/4/2024) mengatakan sikap Partai Golkar sesuai instruksi pusat diminta untuk bisa selaras dengan KIM sampai di tingkat Provinsi dan Kabupaten.

“Kami Partai Golkar secara intens sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan parpol, terutama KJM yang merupakan cerminan KIM di pusat,” ujarnya.

Supaya koalisi bisa berjalan sampai Kabupaten, sambungnya, tentunya harus ada konsolidasi, koordinasi dan sosialisasi. “Kami sudah memulainya lewat KJM dan terbukti pada pemilu sebelumnya berhasil mengusung Tamba-Ipat. Ke depan koalisi ini agar bisa dipertahankan,” sebutnya.

Golkar Jembrana, kata dia, telah menyampaikan empat nama calon yang akan maju dalam Pilkada Jembrana ke DPD I Bali maupun pusat. Keempat nama tersebut diantaranya Gede Ngurah Patriana Krisna (Wakil Bupati Jembrana sekarang), I Made Suardana (Ketua DPD Golkar Jembrana), I Wayan Suardika (Wakil Ketua DPRD Jembrana) dan I Nyoman Birawan (Sekretaris DPD Golkar Jembrana).

“Nama-nama itu kita usulkan hari ini. Koalisi sudah berjalan, namun belum ada surat pernyataan. Kami masih menunggu arahan dari pusat,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Jembrana, I Wayan Wardana mengatakan, bahwa Partai Demokrat tetap mempertahankan paket Tamba-Ipat. Karena masih banyak program obyektif yang sedang berjalan. “Memang ada tahapan di internal. Tetapi kami sudah sepakat dengan koalisi untuk mempertahankan kelanjutan program Tamba-Ipat,” ujar Wardana.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Jembrana, I Kade Darma Susila, meskipun masih menunggu arahan dari pusat. Salah satunya agar KIM linier sampai ke kabupaten. “Alasannya agar program pusat bisa linier sampai ke daerah. Apa yang menjadi visi misi Presiden, KIM agar tetap bersama,” ujarnya.

Alasan kedua, kebijakan Prabowo, tetap merangkul teman-teman yang belum berkoalisi, seperti Nasdem, PKB dan PPP. Dan tidak menutup kemungkinan dengan PDIP, itu pun jika sejalan. “Tidak menutup kemungkinan komunikasi politik terjalin PDI dan Gerindra di Bali. Sah-sah saja. KJM tidak jauh beda dengan KIM,. Kami berusaha berpikir dan duduk bersama untuk pembangunan Jembrana,” tandasnya.

Dikatakannya KJM sudah mengadakan pertemuan namun masih membahas alat kelengkapan dewan terkait peran fraksi di DPRD sehingga tidak ada yang dimonopoli.

Jika nantinya PDIP bergabung dengan KJM, tidak menutup kemungkinan petahana akan melawan kotak kosong. Namun peluang ini tipis mengingat saat ini PDIP mulai menjaring calon bupati dan calon wakil bupati. PDIP dengan perolehan 15 kursi di DPRD Jembrana atau 42 persen suara, merupakan satu-satunya parpol yang dapat mengusung calon bupati dan calon wakil bupati tanpa harus berkoalisi.

Ketua DPC PDI P Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengatakan DPC PDIP Jembrana akan mulai membuka pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati pada bulan ini. “Kami terbuka, siapa pun, baik itu dari tokoh masyarakat, parpol maupun dari kalangan milenial muda untuk mendaftar,” ujar Kembang

Pada Pemilu Serentak 2024, Kembang yang meraih suara terbesar untuk kursi DPRD Provinsi untuk daerah pemilihan Jembrana memiliki peluang untuk maju. Namun dirinya akan tetap mengikuti instruksi dari Provinsi maupun Pusat.

Selain Kembang, sejumlah nama digadang-gadang memiliki peluang, diantaranya IGA Diah Werdhi Srikandi, I Ketut Suastika (Ketua Komisi II DPRD Jembrana), Ida Bagus Susrama (Ketua Komisi I DPRD Jembrana) dan Ni Made Sri Sutharmi (Ketua DPRD Jembrana). (Komang Tole)