Jpeg

Denpasar (Metrobali.com)-

Partai Demokrat Bali menyiapkan tim pemantauan jelang pencoblosan pada pilkada serentak yang digelar Kamis 9 Desember 2015. Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, jelang pencoblosan didapati petugas penyelenggara pemilu yang tak netral, alias berpihak pada salah satu kandidat peserta pilkada.

Hal itu terbukti manakala penyelenggara pemilu membagikan surat undangan untuk mencoblos. “Jadi di formulir itu ternyata ada pesan sponsornya,” kata Mudarta saat dihubungi, Rabu 8 Desember 2015.

Pesan sponsor yang dimaksudnya adalah di mana petugas penyelenggara pemilu dalam membagikan surat undangan mencoblos sambil mengajak warga untuk mencoblos salah satu kandidat.

“Jadi, petugas itu ada yang membawa atribut peserta pemilu, membawa kaos kandidat lalu dibagikan kepada masyarakat, ada juga yang hanya sekedar ajakan untuk mencoblos kandidat tertentu,” kata Mudarta.

Dari hasil pantauannya, hal itu terjadi di dua daerah yakni di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Badung. “Kami temukan di dua daerah itu. Sementara kami masih pantau daerah lainnya. Tentu pelanggaran itu sudah kami laporkan ke Panwaslu. Dan ke depan tak boleh terulang lagi,” tutup Mudarta.

Di Kabupaten Karangasem ada tiga kandidat peserta pilkada yakni I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati yang diusung PDIP, I Gusti Ayu Mas Sumatri-Artha Dipa yang diusung Partai NasDem, PKPI, Hanura dan Demokrat serta I Made Sukarena-I Komang Kisid yang diusung Partai Golkar dan Gerindra.

Lalu di Kabupaten Badung ada dua kandidat yakni I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDIP, NasDem dan Golkar head to head dengan  I Made Sudiana-I Nyoman Sutrisno yang diusung Partai Demokrat dan Gerinda. JAK-MB