Buleleng (Metrobali.com)-

Memperingati hari pendidikan nasional tahun 2018 yang bertepatan dengan tanggal kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat seorang tokoh pendidikan Indonesia yang lebih di kenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889, peringatan hari pendidikan nasional kali ini bertema “Menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan” yang sesuai dengan undang – undang sistem pendidikan nasional,  dimana disebutkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945,  sedangkan kebudayaan  merupakan akar pendidikan nasional. Upacara Peringatan Pendidikan nasional ini berlangsung di Taman kota Singaraja, Rabu (2/5).

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST yang juga selaku Pembina Upacara  saat membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy dalam sambutannya mengatakan  dalam memperingati hari pendidikan nasional tahun 2018 yang bertema menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan maka pada hari pendidikan nasional tahun 2018 ini kita perlu merenung sejenak untuk menengok kebelakang untuk melihat apa yang telah kita kerjakan khususnya di bidang pendidikan, untuk kemudian bergegas melangkah ke depan guna mencapai cita – cita masa depan pendidikan yang di dambakan.

Di temui Usai memimpin Upacara peringatan Bupati Agus mengatakan peringatan hari pendidikan nasional ini sesuai dengan apa yang sering di sampaikan oleh Bapak Presiden bahwa di era cepat seperti sekarang ini kita harus menyesuaikan dengan arus informasi yang terjadi di dunia “ di semua kesempatan Pak Pres selalu mengatakan itu, baik itu pendidikan dan penyiapan SDM yang baik “ ujarnya.

 Bupati Pas menambahkan sesuai dengan amanat dari Menteri Kebudayaan RI bahwa kebudayaan harus di jadikan ruh daripada pendidikan itu sendiri agar pendidikan mental dan karakter tidak larut dalam kecepatan arus informasi. “ kadang – kadang medsos lewat dari apa yang menjadi ruh pendidikan di Indonesia seperti yang di ajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara” tutup nya

Disisi lain Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Drs Gede Suyasa M. Pd mengatakan pendidikan di Kabupaten Buleleng untuk tahun 2018 sudah mampu menjawab beberapa persoalan yang di hadapi, salah satunya adalah tentang aksesibilitas dalam menurunkan angka drop out di Kabupaten Buleleng yang sudah berjalan di tahun ke tiga yaitu dalam bentuk posko drop out.

‘’Tahun ini kita upayakan kalau ada satu tempat sulit dan terpencil, kita coba buatkan solusi dengan menyiapkan rumah singgah, contohnya salah satu dusun di desa sawan dan sudaji yang tempatnya terisolir dikarenakan jembatan putus akibat bencana banjir” katanya. Gede Suyasa menambahkan untuk posko drop out tahun ini akan di bantu sekitar seribu anak dengan bantuan berupa pakaian seragam dan beasiswa  khusus untuk anak yatim yang punya potensi drop out.

Pewarta : Gus Sadarsana

Editor      : Hana Sutiawati