gusti-ayu-kadek-sri-astuti-bersama-suami-diarak-dengan-pickup-usai-dilantikGusti Ayu Kadek Sri Astuti bersama suami diarak dengan pickup usai dilantik

Denpasar (Metrobali.com) –

Pada 1 November lalu, 42 desa di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Para Kepala Desa hasil Pilkades tersebut baru dilantik Bupati Manggarai Deno Kamelus, di Manggarai Convention Center (MCC) Ruteng, Senin (19/12).

Dari 42 kepala desa yang dilantik tersebut, hanya satu di antaranya perempuan. Yang menarik, Gusti Ayu Kadek Sri Astuti, sosok perempuan yang turut dilantik sebagai kepala desa itu berasal dari Desa Brambang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Sri Astuti terpilih sebagai Kepala Desa Satar Ngkeling, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT. Dalam Pilkades Satar Ngkeling, ada 5 kandidat yang bertarung, di mana satu di antaranya adalah ibu dua anak ini.

Meski satu-satunya kandidat perempuan serta bukan warga kelahiran Manggarai, hasilnya sungguh mengejutkan. Sebab dari total 1.277 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) Desa Satar Ngkeling, Sri Astuti malah sukses meraih 368 suara dan unggul atas keempat rivalnya.

Sri Astuti pun menorehkan sejarahnya sendiri, menjadi perempuan asal Bali yang menjadi kepala desa di Manggarai, Flores, NTT. Yang patut diapresiasi, tak ada perdebatan ataupun penolakan masyarakat sejak awal Sri Astuti memutuskan untuk tampil sebagai calon kepala desa. Begitu pula saat terpilih, Sri Astuti tak merasakan ‘suhu panas’ penolakan warga asli Desa Satar Ngkeling khususnya maupun warga Manggarai umumnya.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon usai dilantik, Sri Astuti menjelaskan, dirinya baru hijrah ke Manggarai pada tahun 2012 lalu. Ia harus mengikuti suaminya, Agustinus Rame, yang seorang adalah seorang prajurit TNI. Sebelumnya, sang suami bertugas di kampung halamannya, di Jembrana, Bali.

Selama berada di Desa Satar Ngkeling, perempuan kelahiran 10 Maret 1980 ini merasa prihatin dengan kondisi desa serta masyarakat di dalamnya. “Saya prihatin dengan keadaan masyarakat di desa kami. Banyak anak putus sekolah. Kondisi ekonomi masyarakatnya juga memprihatinkan. Karena itu saya merasa terpanggil untuk memimpin Desa Satar Ngkeling,” tutur Sri Astuti.

Ia menambahkan, karena keterpanggilan tersebut, dirinya memutuskan untuk ikut mendaftar sebagai calon kepala desa. “Saya menjadi calon atas niat sendiri. Dan, Astungkara, saya ternyata mendapat kepercayaan dengan memenangkan Pilkades dengan meraih 368 suara dari total 1.277 DPT di Desa Satar Ngkeling,” urainya.

Raihan tersebut membuat Sri Astuti bangga. “Terus terang saya sangat bangga. Saya senang sekali. Dan saya berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di desa saya,” tegas Sri Astuti.

Usai dilantik serta dilanjutkan dengan rapat kerja dengan Bupati Manggarai, Sri Astuti yang didampingi sang suami diarak dengan sebuah mobil pick up dan puluhan sepeda motor dari Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai menuju Desa Satar Ngkeling. Selamat bertugas Ibu Gusti Ayu Kadek Sri Astuti! LBJ-MB