Denpasar (Metrobali.com) 

 

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti telah menjalin kerjasama dengan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali untuk memberikan penghargaan kepada desa adat terbaik di Pulau Bali.

Ajang prestisius ini bertujuan untuk menghargai desa adat yang telah berhasil menyelesaikan permasalahan di wilayah adat mereka secara komprehensif.

Penyarikan Agung MDA Bali, I Ketut Sumarta, menyatakan bahwa inisiatif ini bermula dari kerjasama Corporate Social Responsibility (CSR) antara PT BPR Sukawati Fancakanti dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali.

Kesepakatan ini ditandatangani selama Pasamuan Agung IV MDA Bali pada tanggal 26 Agustus 2023, yang berlangsung di Wantilan Pura Samuan Tiga, Bedulu, Kabupaten Gianyar.

Penghargaan prestisius untuk desa adat terbaik ini, dikenal sebagai “MDA Kanti Kerta Bali Nugraha,” yang akan diumumkan pada peringatan HUT BPR Bank Kanti pada tanggal 27 September 2023 mendatang, dalam acara Stakeholder Gathering yang juga akan diadakan pada tanggal tersebut.

Menurut I Ketut Sumarta, penghargaan ini adalah hasil kolaborasi antara MDA Bali dan BPR Bank Kanti untuk desa adat yang berhasil menyelesaikan permasalahan di wilayah adat mereka secara mandiri sejak berlakunya Perda No 4 tahun 2019 pada 28 Mei 2019 lalu.

Penilaian terhadap desa adat terbaik, kata dia telah dimulai sejak 28 Mei 2019 hingga 31 Agustus 2023.

Untuk diketahui, imbuhnya Bali kini memiliki 1500 desa adat, meningkat dari jumlah sebelumnya sebanyak 1493 desa sesuai dengan peraturan desa adat nomor 4 tahun 2019.

Selain memberikan 9 penghargaan dari 27 nominasi desa adat terbaik, MDA juga akan memberikan penghargaan kepada sejumlah prajuru terbaik yang telah mengikuti pelatihan Training on Trainee (TOT).

Ratu Bandesa Agung MDA Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan bahwa penghargaan ini bertujuan untuk memperkuat dan membangun desa adat di Bali sesuai dengan tagline Pulau Bali yang mengusung adat istiadat Bali (ajeg Bali).

Menurutnya, untuk menjaga Bali yang aman dan damai, diperlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk perusahaan seperti BUMN dan sektor swasta. Dan BPR Kanti katanya, menjadi pelopor dalam inisiatif ini. Ia mengharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi perusahaan lainnya.

MDA kata dia telah menerima bantuan dan dukungan dari sejumlah perusahaan BUMN melalui program CSR, tetapi penghargaan yang kali ini kata dia sesuai dengan kondisi unik desa adat di Bali.

Selain penghargaan untuk desa adat terbaik, MDA juga memfasilitasi pelatihan TOT bagi prajuru desa adat di Bali, sebagai bagian dari kerjasama dengan BPR Kanti.

Dalam acara penghargaan pada tanggal 27 September 2023 mendatang, para stakeholder yang terdiri dari 77 Anggita BPR akan berkumpul untuk merayakan prestasi desa adat terbaik.

Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, menjelaskan bahwa BPR Kanti telah lama mendukung program CSR untuk MDA Bali, termasuk membantu program penerbitan buku tentang desa adat di Bali pada tahun 2014.

Dukungan ini mencakup pembuatan dan distribusi 6000 buku tentang desa adat, yang tidak hanya dijual di Bali, tetapi juga di luar negeri.

“BPR Kanti percaya bahwa dukungan terhadap desa adat adalah langkah penting dalam mempertahankan perekonomian Bali, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata dan budaya,” pungkas Amitaba.(Tri Prasetiyo)