Buleleng (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng melaksanakan Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional di lapangan taman Kota Singaraja, Kamis (26/4). Dalam Apel tersebut, Asisten Tiga Setda Buleleng Drs. I Ketut Asta Semadhi,MM mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menjadi Pembina Apel dan Kapten Inf. Ida Bagus Sujana dari Kodim 1609/Buleleng menjadi Pemimpin Apel serta Instansi terkait yang berperan dalam penanggulangan bencana serta melibatkan Pelajar.

Usai apel dilakukan simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan instansi terkait mulai dari BPBD Buleleng, BASARNAS, Pemadam Kebakaran, PMI, dan TNI/Polri terlihat kompak terkoodinir dalam menanggulangi bencana. Berbagai perlengkapan penanggulangan bencana dari berbagai instansi dikerahkan dalam simulasi tersebut. Simulasi ini diskenariokan dengan bunyi sirine terjadinya gempa bumi. Lalu setelah itu ada kebakaran. Seluruh masyarakat dan siswa berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka keluar dengan menutup bagian kepala untuk menghindari jatuhnya reruntuhan. Dalam simulasi ini BPBD Buleleng, BASARNAS, Pemadam Kebakaran, PMI, dan TNI/Polri sigap datang ke tempat kejadian. Terdapat 4 korban luka yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam kata sambutannya yang dibacakan Asisten Tiga Setda Buleleng Drs. I Ketut Asta Semadhi,MM mengatakan, berdasarkan data yang ada, Kabupaten Buleleng terdapat tiga lempeng yang berpotensi menimbulkan gempa, yaitu lempeng Tejakula, lempeng Seririt hingga ke Batukaru, serta lempeng Gerokgak. Pergerakan lempeng ini dapat mengakibatkan gempa yang berpotensi diikuti tsunami. Lebih lanjut, Bupati Buleleng mengatakan, dengan adanya Hari Kesiapsiagaan Bencana diharapkan masyarakat dapat terlatih menghadapi bencana. Selanjutnya, dalam sambutan Bupati Buleleng menilai penanganan kebencanaan di Buleleng berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari baiknya koordinasi yang dilakukan BPBD Buleleng dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai komando dan pelaksana. BPBD Buleleng telahj sigap mengemban tugasnya dengan berkoordinasi anatara instansi terkait seperti Basarnas, PUPR, PMI, Orari, TNI, Polri, Dinkes, Dinsos dan komponen masyarakat lainnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng I Made Subur, SH yang ditemui usai Apel mengatakan, maksud dari HKB ini untuk membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan cara membangun partisipasi semua pihak. Made Subur mengatakan, BPBD Buleleng telah mendatangkan Peneliti tsunami untuk meneliti lempeng yang terdapat di Kabupaten Buleleng. Ia mengatakan, penelitian dilakukan mulai dari barat menuju ke timur. Made Subur menambahkan Peneliti juga akan memperkirakan sejauh mana air akan meluap jika terjadi tsunami. “Kita sekarang tinggal menunggu hasil akhir dari peneliti. Penelitian sudah mulai dari enam hari lalu. Biasanya jika terdapat banyak patahan maka penelitian bisa lama dilakukan,” jelasnya.

Dalam Apel ini, Pemkab Buleleng juga memberikan sertifikat kepada lembaga yang tersertifikasi dan santunan kepada ahli waris korban bencana tersambar petir beberapa waktu lalu.

Editor : Hana Sutiawati