Denpasar (Metrobali.com)-

Tiga konsep pembangunan pariwisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dinilai “out of the box” oleh Wakil Direktur Lembaga Kajian Indonesia Lily Tjahjandari.

“Kalau saya melihat ada setidaknya tiga kebijakan baru dari Pemerintah Jokowi yang benar-benar ‘out of the box’,” kata Lily ketika dihubungi dari Bali, Rabu (28/1) malam.

Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan Pemerintah Jokowi berani mendongkrak target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 20 juta orang sampai 2019 dari target tahun-tahun sebelumnya sebesar 8-9 juta pertahun.

Menurut dia, dari sisi potensi sebenarnya target itu bukanlah sesuatu yang sulit untuk diwujudkan mengingat Indonesia memiliki begitu banyak destinasi wisata yang belum digarap secara optimal di lebih dari 17.000 pulau.

“Tapi kita paham, bahwa diperlukan kerja sama lintas sektoral tidak hanya Kementerian Pariwisata saja untuk mendukung pengembangan sektor Pariwisata termasuk untuk informasi dan perluasannya serta pembangunan infrastruktur pendukung. Ini tidak bisa dilakukan sendirian,” katanya.

Lily menilai konsep kedua yang juga dinilainya baru yakni pengembangan destinasi pariwisata dengan berbasis logika wisata bukan logika administratif semata.

Ia mencontohkan misalnya, saat ini mulai dikembangkan paket-paket wisata dengan destinasi lintas daerah administratif. Salah satunya paket wisata Jakarta yang juga mencakup kawasan wisata Puncak, Cipanas, hingga Bogor yang secara administratif terletak di Provinsi Jawa Barat.

Dengan berbagai prasyarat, Lily menilai daerah kunjungan wisata memang sebaiknya dibiaskan dari garis-garis wilayah administratif sebagai salah satu upaya untuk mendorong kemajuan Pariwisata secara merata di berbagai provinsi.

“Tapi harus diingat jangan sampai terjadi sebaliknya, misalnya orang justru lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia-nya,” katanya.

Konsep ketiga yang dinilainya efektif yakni membangun lokalitas untuk mengangkat budaya lokal, misalnya membangun Pariwisata di daerah pesisir sebagai bagian dari poros maritim.

“Dengan membangun daerah pesisir sebagai bagian dari poros maritim, ini akan mengangkat perlahan daerah ini menjadi semakin sejahtera,” katanya. AN-MB