puja bhagavad gita 2

Denpasar (Metrobali.com)-

Setelah meluncurkan album rohani Puja Bhagavad Gita – Gema Paramadhama dalam bentuk compact disc (CD), kini dalam waktu dekat ini khalayak publik dapat menikmati sajian terbarunya dalam bentuk DVD Video yang dikemas dalam versi karaoke. Pasalnya, DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” ini diluncurkan secara resmi Selasa (28/1) mendatang di gedung Ksirarnawa, UPT Taman Budaya (arts centre) Bali, di Denpasar. Proses peluncuran DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” ini ditandai pembukaan pita sampul DVD oleh Wagub, Ketut Sudikerta mewakili gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

 DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” ini diprakarsai oleh Prabu Darmayasa dan Komang Arjawa, Mantan Ketua Pramusti Bali bekerjasama dengan Yayasan Dharma Sthapanam pimpinan I Nyoman Gede Arya Wijaya, SE, World Hindu Parisad, Leucopsar, dan produser Jayagiri Production pimpinan I Gusti Ngurah Murthana. Berisikan tembang rohani  dalam citarasa musik khas Bali, dengan sentuhan world music dan dharma wacana Prabhu Darmayasa di antaranya Demi yang Lain (Paropakaraya), Buyung Lan Nyawan, Hadir Setiap Zaman (Jnana Yoga), Jaya Bhagawad Gita (Gita Arati), dan Menaklukkan Angin (Dhyana Yoga).

 DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” digarap secara gotong royong dalam semangat ngayah tulus iklas tanpa pamrih dengan didukung oleh artis penyanyi Pramusti Bali, seperti Trisna STE, Galuh Bilen, Dewi Pradewi, Gek Diah 3G angel, Duo Thiwi (Thiar dan Widi), Mang Gita, Ari Ariama, Keke, Kenny, Angelo Santos, Teruna-Teruni Meditasi Angka. Selain itu, juga melibatkan artis penyanyi anak-anak di antaranya Gek Riris, Ayu Gita, Padma Wahini, Indis, dan Ipang, serta melibatkan arranger seperti Adi Ambara, Mang Gita, Ari Ariama, dan Komang Arjawa serta para pemain musik seperti Komang Arjawa (gitar), Arjun (tabla), Wayan Pecok (suling), Djoko (indian flute), Krisna (merdangga).

 Peluncuran DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” dimeriahkan oleh penampilan para artis pendukung dari organisasi Pramusti Bali dengan membawakan sederetan tembang rohani yang dikemas dalam DVD Video tersebut. Mulai dari Jaya Bhagawad Gita (Gita Arati), Hadir Setiap Zaman (Jnana Yoga), Demi yang Lain (Paropakaraya), Buyung Lan Nyawan, dan Menaklukkan Angin (Dhyana Yoga).

 Dalam sambutannya, gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang dibacakan oleh Wagub Ketut Sudikerta mengajak umat Hindu di Bali untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan dharma agama dan dharma negara. Diharapkan, melalui peluncuran DVD Puja Bhagavad Gita ini mampu melahirkan pemikiran kritis dengan nilai-nilai kemanusiaan yang menciptakan kehidupan damai dan harmonis. Maka dari itulah, umat Hindu harus senantiasa mengembangkan kerukunan hidup dalam semangat menyama braya agar Bali tetap ajeg dengan pembangunan seni dan budaya. “Peluncuran DVD Puja Bhagavad Gita ini dapat dijadikan ajang untuk merefleksi diri untuk mencapai hidup yang lebih baik dan menyejahterakan,” tegasnya.

 Ketua panitia, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd, mengatakan bahwa peluncuran DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” yang mengambil tema persembahan generasi muda untuk Bhagavad Gita. Ini sebagai wujud nyata dari persembahan edukasi publik terutama bagi generasi muda agar lebih mudah dalam mempelajari sloka dari Bhagavad Gita. Selain itu, juga sebagai upaya menggugah semangat generasi muda untuk mencintai kehidupan yang damai dan harmonis sesuai ajaran dharma seperti yang terbesit dalam konsep universal, yakni Tri Hita Karana dan Tri Kaya Parisudha.

 Diharapkan, tembang rohani dan siraman rohani atau dharma wacana yang sarat pesan moral dan filsafat kehidupan dengan sentuhan spiritual religius dalam DVD Video Puja Bhagavad Gita ini dapat meningkatkan semangat idealisme kebersamaan dalam mengembangkan denyut nadi kehidupan blantika musik Bali dengan beragam variannya, serta dapat menginspirasi perilaku kehidupan masyarakat luas tanpa batas tingkat dan wujud rupa yang tidak terbatas sekat-sekat perbedaaan seperti suku, bangsa, warna kulit, agama dan lainnya dalam mencapai kehidupan jagadhita, sejahtera lahir dan bathin.

 Baginya, Bhagavad-gītā merupakan kitab yang sangat suci untuk mencapai kehidupan Visnu Loka, dan bebas dari kecemasan, ketakutan, kesedihan, dan kesengsaraan. Artinya, Bhagavad Gita sebagai lampu penerang dalam kegelapan jalan spiritual dan penebusan dosa. “Membaca sloka Bhagavad Gita berarti melantukan nyanyian Sabda Tuhan,” katanya.

 Lebih jauh, Komang Arjawa menambahkan bahwa proses peluncuran DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” ini merupakan tonggak awal menyosialisasikan kesadaran untuk membaca ajaran dharma yang terbesit dalam sloka Bhagavad Gita. “Kami berharap DVD Video Puja Bhagavad Gita ini nantinya dapat diterima khalayak publik dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

 Senada dengan itu, I Gusti Ngurah Murthana alias Rahman, Produser Jayagiri yang juga Ketua Pramusti Bali, mengakui menyambut baik peluncuran DVD Video Puja Bhagavad Gita ini sebagai langkah konkrit dari upaya membangkitkan gairah kehidupan beragama dalam denyut nadi blantika musik Bali. “Peluncuran DVD Video Puja Bhagavad Gita ini sebagai langkah penting bagi penguatan kesadaran spiritual religius berlandaskan Kitab Suci Veda di tengah masyarakat dan sekaligus pengembangan blantika musik Bali dengan aneka ragam variannya,” katanya.

 Kemudian, Prabhu Darmayasa, yang telah sukses menerbitkan beberapa karya buku dan juga menciptakan lagu yang diangkat dari ajaran suci Veda menegaskan bahwa persembahan DVD Video Puja Bhagavad Gita “Gema Paramadhama” ini merupakan wujud pengabdian tulus iklas tanpa pamrih kepada khalayak publik melalui upaya penyadaran dharma yang bersifat spiritual religius.

Selain itu, juga sebagai salah satu media alternatif yang efektif untuk menyosialisasikan ajaran dharma secara lebih universal sebagai upaya mencetak karakter bangsa yang berbudaya, memuliakan manusia dengan sentuhan cinta kasih dan kemanusiaan secara universal. “Kami ingin sloka-sloka dalam Bhagavad Gita dapat dipahami publik terutama kalangan generasi muda dengan mudah sehingga mampu menjadi bagian dari keseharian hidupnya, demi mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai dan harmonis,” harapnya.

 Langkah konkrit atau kerja nyata dalam kegiatan sosial kerohanian ini menurutnya akan berlanjut lagi. Artinya, lagu rohani dalam Puja Bhagavad Gita ini akan dibuat dalam versi bahasa Inggris, agar lebih mendunia. Terlebih Bali sudah sangat terkenal di seluruh dunia. “Kami ingin memulai langkah kecil ini dari Bali untuk dunia,” tegasnya.

 Diakuinya, mahakarya DVD Video Puja Bhagavad Gita ini merupakan bagian terpenting dalam memaknai hakikat dari beragama sebagai kebutuhan hidup. Karena dengan beragam hidup kita memiliki penuntun dan penunjuk arah menuju kesempurnaan. “Jadi beragam telah mentradisi dalam kehidupan di dunia,” katanya.

 Hanya saja, katanya, dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali khususnya tradisi beragama tumbuh secara gugon tuwon (turun temurun). Hal ini tentunya tidak salah sepanjang sumbernya adalah orang suci (pendeta) yang dianggap sebagai salah satu sumber kebenaran meskipun tingkatannya masih berada di bawah Śruti, Smti, Itihāsa dan Purāa. Namun, akan lebih ideal jika beragama berlandaskan ajaran Kitab Suci, yakni Veda.

 Persoalannya, sebagai orang Hindu acapkali Kitab Suci tersebut merupakan Catur Veda, yang berisikan pengetahuan suci yang begitu sangat banyak. Lantas, mungkinkah Catur Veda itu dijadikan landasan tradisi beragama?. Rasanya tidak mungkin jika melihat kenyataan bahwa harapan hidup manusia terkini rerata hanya 70 tahun. “Karena usia tersebut terlalu pendek untuk mendalami ajaran Catur Veda,” ujarnya. 

 Menyikapi realitas itulah Paicama Veda, Bhagavad Gita yang merupakan ringkasan dari Kitab Suci Veda hadir di tengah kehidupan tradisi beragama agar memungkinkan untuk dipahami dalam usia yang tidak terlalu panjang. Hanya saja, muncul persoalan bahwa tradisi membaca Kitah Suci Veda di tengah masyarakat di Bali khususnya, dan di Indonesia pada umumnya, termasuk di kalangan generasi muda yang akan menjadi pembangun dan pemilik peradaban masa depan masih relatif sangat langka.

 Atas dasar itulah, muncul keinginan bersama dalam semangat gotong-royong di bawah naungan Yayasan Dharma Sthapanam berupaya mentrasformasi sloka-sloka Bhagavad Gita sebagai nyanyian rohani (Tuhan) dengan balutan musik populer yang dikemas versi CD dan DVD Video. Ini tentunya merupakan langkah awal menggugah semangat masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang keagungan isi dari Bhagavad Gita. “Mengingat musik sebagai bahasa universal yang  telah mendunia,” tegasnya. WB-MB