Di atas pesawat Kepausan, (Metrobali.com) –

Paus Francis pada Ahad mengatakan bahwa Islam bukan agama kekerasan dan mendesak pemimpin Muslim untuk bersama-sama mengecam terorisme demi menghilangkan citra tersebut.

Francis, pemimpin 1,2 milyar umat Katolik di seluruh dunia, mengaku memahami perasaan masyarakat Muslim yang tersinggung atas tuduhan yang menyamakan agama mereka dengan terorisme.

Dia menyampaikan pernyataan tersebut kepada wartawan di atas pesawat kepausan setelah mengunjungi Turki.

Sikap Francis tersebut sangat kontras dengan pendahulunya, Benedict XVI yang pada 2006 lalu sempat memicu protes dari kelompok Muslim saat dia secara implisit mengatakan bahwa Islam mengajarkan kekerasan.

Benedict kemudian mengatakan bahwa perkataannya telah disalah-pahami dan meminta maaf.

Namun demikian, citra Islam sebagai agama kekerasan kembali muncul tahun ini, terutama oleh kebangkitan kelompok Daulah Islam yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah. Mereka banyak melakukan eksekusi terhadap penganut Syiah atau aliran lain yang tidak sesuai dengan keyakinan sendiri.

Menanggapi fenomena itu Paus Francis, yang baru-baru ini bekerja sama dengan pemerintahan moderat Islam untuk perdamaian dan perlindungan kaum Kristiani di Timur Tengah, mengatakan bahwa adalah hal salah saat seseorang melampiaskan kemarahan terhadap Islam karena kejahatan terorisme.

“Anda tidak dapat mengatakan hal tersebut, sama sebagaimana kita tidak bisa mengatakan bahwa semua orang Kristen adalah fundamentalis. Agama kita juga dianut oleh orang-orang fundamentalis. Semua agama mempunyai pengikut garis keras,” tuturnya.

“Mereka (Muslim) mengatakan, ‘bukan, kami tidak seperti itu, Al-Qur’an adalah kitab suci perdamaian, ini adalah kitab kenabian tentang perdamaian’,” kata Francis.

Francis juga mengungkapkan bahwa dia mendesak pemimpin Islam untuk bersama-sama mengecam terorisme saat bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Jumat.

“Saya mengatakan kepada presiden bahwa akan sangat baik jika semua pemimpin Islam, baik dari kalangan politik, relijius, ataupun akademik, secara bersama-sama mengecam terorisme. Tindakan ini akan banyak membantu mayoritas Muslim,” kata dia.

Sebelumnya Francis sempat tiga kali mengecam kelompok Daulah Islam dalam kunjungan tiga hari ke Turki. Dia menjelaskan bahwa sejumlah umat Kristen terpaksa harus meninggalkan rumahnya.

Dalam ceramah Misa pada Ahad, dia mengatakan bahwa kelompok Daulah Islam telah melakukan “dosa besar terhadap Tuhan” dan mendesak digelarnya dialog antar-agama serta percepatan pengentasan kemiskinan demi mengakhiri konflik di Timur Tengah.

Francis menjelaskan bahwa pengentasan kemiskinan adalah hal krusial karena hal itulah yang mempercepat tumbuhnya terorisme.

(Ant) –