Denpasar (Metrobali.com)-

Menjelang berakhirnya “Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Kota Denpasar 2013”, tampilan para peserta semakin menarik. Seperti ditunjukkan dua sekeha Gong Kesenian Klasik Semarepagulingan Tatasan Kaja Denut dan Kesenian Klasik Bebarongan Br. Anggabaya Penatih Dentim yang tampil disesi pertama. Begitu memukau penonton, sarat dengan nuansa magis namun tak melupakan sisi hiburan. Kekaguman juga ditunjukkan Wawali IGN Jaya Negara, Ketua TP-PKK Nyonya IA Selly D. Mantra, Kerua WHDI Denpasar Nyonya Antari Jaya Negara serta pimpinan SKPD yang turut hadir menyaksikan pementasan para seniman kemarin petang, Sabtu (5/10).

Hadir dengan tabuh petegak yang diberi judul “Dharma Putri”, Sekeha Gong Klasik “Wira Yowana Prasetia” karya I Wayan Sinti. Mampu dibawakan begitu manis oleh sekeha yang berhomebase di Banjar Tatasan Kaja-Tonja. Kekotekan, kekendangan, pengecek yang dipadu dengan suling, rebab dan terompong ciri dari tabuh klasik menjadikan tabuh ini begitu manis terdengar. Tak kalah menarik juga dutunjukkan Sekeha Gong Kesenian Klasik Bebarongan “Yowana Kertha Laksana” Br. Anggabaya Penatih-Dentim. Yang menghadirkan tabuh bebarongan klasik garapan dari I Wayan Purna. Dimana tari dan tabuh mampu beriringan harmonis, menunjukkan kerjasama penabuh dan penari bapang barong saling mengerti satu sama lain. Gerakan bapang barong yang begitu dinamis dan metaksu seolah memberi pesan kepada para penonton “ini lho cara menari yang baik”.

Hal ini dibenarkan salah seorang pengamat seni I Gusti Ngurah Padang dan Butu Antara bahwa menari bapang barong tidak boleh sembarangan, ucapnya. Harus mengikuti alur atau pakem tari seperti; pola gerak, estetika, koreografi, lagu, tata busana, fisik serta penguatan karakter. Hal ini penting diperhatikan apalagi Dinas Kebudayaan Denpasar pada 12 Oktober ini akan menggelar lomba bapang barong. Semua kreteria tersebut harus diperhatikan jika ingin menjadi penari barong yang baik, tegas Ngurah Padang. Pada pementasan kemarin selain dua sekeha kesenian klasik, juga tampil dua Sekeha Gong Wanita (SGW) masing-masing SGW “Candra Swari” Kesiman Dentim dan SGW “Catur Santi Swari” Kel. Ubung Denut. Masing-masing dengan  tabuh kreasi dan tari seperti; tabuh kekebayaran, tabuh kreasi lelambatan, tari Sekar Jempiring, Panyembrama, Sekar Ibing dan Cendrawasih. SDN-MB