Foto: Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Anak Agung Ngurah Panji dan I Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi).

Tabanan (Metrobali.com)-

Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tabanan Anak Agung Ngurah Panji dan I Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi) menegaskan tidak gentar walaupun pihak lawannya berasal dari partai besar dan partai penguasa di Tabanan pada Pilkada Tabanan 9 Desember 2020.

Diyakini tahun 2020 menjadi akhir dari kekuasaan partai besar di Tabanan alias tamat. “Hari ini bukan pesta tapi perjuangan melawan partai besar. Tapi ada kalanya sesuatu besar itu berakhir. Kami yakin tahun 2020 akhir dari sesuatu yang besar selesai,” kata Panji Astika.

Hal ini disampaikan Panji Astika dalam acara deklarasi Koalisi Tabanan Maju mengusung pasangan Panji-Budi. Deklarasi dilaksanakan di Puri Anom Tabanan pada Kamis (3/9/2020) sore.

Koalisi Tabanan Maju terdiri dari Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Hanura dan selanjutnya akan disusul PPP.

Ditanya target suara dalam Pilkada Tabanan, Paslon Panji-Budi sepakat menyebut 65 persen akan mampu meraup suara dan memenangkan hati rakyat Tabanan demi perubahan besar.

Panji Astika menegaskan pihaknya bertekad untuk berjuang penuh, gaspol tanpa rem untuk berjuang memenangkan Pilkada Tabanan. Apalagi alam sudah memberikan jalan untuk bisa berubah untuk menjadikan Tabanan Maju.

“Alam sudah memberikan tanda kepada kami berdua,” ujar tokoh Puri Anom, Tabanan ini.

Panji Astika menegaskan modal besar yang akan digunakan dalam kontestasi dalam Pilkada Kabupaten Tabanan 9 Desember 2020 adalah 20 tahun masyarakat sudah bosan dan menginginkan perubahan ke arah lebih baik.

Untuk itu, Panji-Budi menawarkan perubahan yang bisa membawa kebahagian rakyat Tabanan dan menuju kejayaan Tabanan salah satunya kembalinya lumbung beras ke Tabanan.

“Tunas padi sudah mulai menguning. Kami akan mengembalikan lumbung beras itu ke Tabanan,” tegas Panji Astika di hadapan pimpinan partai pengusung dan pendukung serta para relawan.

Sementara itu calon Wakil Bupati Tabanan, I Dewa Nyoman Budiasa  mengatakan,Tabanan harus melakukan banyak perubahan salah satunya adalah reformasi birokrasi.

“Perubahan yang paling mendasar dilakukan adalah di sektor birokrasi,mulai dari sistem manajemen birokrasi dan infrastruktur birokrasi.Jarena bohong manajemen itu akan baik tanpa didukung infrastruktur yang baik pula” kata Dewa Budiasa.

Ia menambahkan, jika diberi kesemptan memimpin Kabupaten Tabanan oleh masyarakat Tabanan,tentu sistem birokrasi inilah salah satu sektor yang akan serius diperbaiki. Penerapan e-goverment, e-budgeting akan dilakukan di Kabupaten Tabanan.

Ketua Koalisi Tabanan Maju Nyoman Wirya mengatakan, tanggal 5 September 2020 nanti paslon Panji-Budi akan didaftarkan ke KPU Koalisi.

“Ciri alam, beringin yang ada di Puri Anom daunnya sudah menguning. Artinya Tabanan akan menuju masa keemasan,” ujar Wirya yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Tabanan.

Politisi yang juga Anggota DPRD Bali Dapil Tabanan ini pun menyakinkan bahwa paslon yang didukung Koalisi Tabanan Maju mampu terpilih dan menang dalam kontestasi yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang.(wid)