OJK Bali Nusra Tingkatkan Kompetensi BPR se-Bali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali dan Nusa Tenggara menyelenggarakan Program Peningkatan Kompentensi Analis Kredit dan Sosialisasi Ketentuan BPR se-Bali di Denpasar, pada Selasa (26/4).
Hadir sebagai pembicara dari Division Head Micro Businnes Bank Mandiri Taspen Pos Fahmuddin Edy Hadi Bhakti dengan materi terkait verifikasi dan analisa kredit mikro, succes story terkait kredit dari PT BPR Sri Artha Lestari dan PT BPR Indra Chandra, serta sekilas mengenai temuan strategis bidang kredit hasil pemeriksaan umum tahun 2015 dan materi anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme oleh Kepala Bagian Pengawasan Bank, Wahyu Puspitaningrum. Selain itu, OJ juga mensosialisasikan beberapa peraturan OJK dan Surat Edaran OJK terbaru.
Menurut Kepala Bagian Pengawasan Bank OJK I Nyoman Hermanto Darmawan ada lima point yang disosialisasikan antara lain: POJK No 12/POJK.03/2016 tentang kegiatan usaha dan wilayah jaringan kantor BPR berdasarkan Modal inti, SE OJK No. 5/ SEOJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi BPR, SE OJK No. 6/SEOJK.03/2016 tentang penerapan fungsi kepatuhan bagi BPR, SEOJK No.7/SEOJK.03/2016 tentang atandar pelaksanaan fungsi audit intern BPR dan SEOJK No.8/SEOJK.03/2016 tentang kewajiban penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti BPR.
Kepala OJK Bali, Zulmi mengatakan, kompentensi analisa kredit dilakukan dalam rangka meningkatkan kuliatas SDM dalam menganalisi. Meski sesungguhnya para BPR ini sudah praktek langsung di lapangan.
“Meereka ini sudah praktik dilapangan dan sudah punya ilmunya tapi kita tetap perlu menyegarkan ingatan mereka kembali karena dalam perjalanannya pasti ada hal yang baru,” ujarnya di Denpasar, Selasa (26/4).
Ditambahkannya, pihaknya tidak memberi target kepada para BPR tersebut, karena kalau mereka ditarget ada ketakutan nantinya dalam menyalurkan kredit menjadi asal-asalan.
“Kita tetap memperhatikan prinsip jangan hanya sekedar target kualiatas jangan sampai asal-asalan karena ketika diberikan nanti malah jadi macet, maka dari itu kita akan terus meningkatkan kompetensi mereka dengan memberikan ilmu kepada mereka ditambah hal-hal baru,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Perbarindo Bali Ketut Wiratjana, menyambut baik acara pelatihan yang digelar oleh OJK Regional Bali Nusra. Dengan pelatihan tersebut, menurutnya karena kredit merupakan jantung industri BPR, maka dengan pelatihan akan semakin mempertajam pihaknya dalam penyaluran kredit.
“Paling tidak penyaluran kredit bisa lancar dan tepat sasaran,” ujarnya.
Karena itu, OJK Regional Bali Nusra berharap para AO BPR dapat lebih baik dan optimal dalam penyaluran kredit bank dan bagi pengurua bank BPR dapat menjalankan tata kelola bank dengan lebih baik dengan diberikannya pelatihan dan sosialisasi ketentuan BPR. SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.