I Njoman Gede Suweta

Denpasar (Metrobali.com) –

Ketua Gerakan Pemantapan Pancasila (GPP) Bali Njoman Gede Suweta, mengatakan, hingga saat ini nilai-nilai Pancasila belum teraktualisasi dalam sistem pemerintah dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terjadi, karena minimnya penanaman nilai-nilai Pancasila di pendidikan formal.

“Coba bayangkan, sampai-sampai Ketua MPR galau dan terpaksa harus turun ke pelosok-pelosok untuk sosialisasikan nilai-nilai Pancasila,” kata Suweta, di Denpasar, Selasa (17/3).

Ia berpandangan, lembaga tertinggi negara itu terpaksa harus “turun gunung” karena mencermati kondisi berbangsa dan bernegara belakangan. Masih banyak kemiskinan, masih banyak ketimpangan, masih banyak masyarakat yang belum dilayani kesehatan, salah satunya karena pengelolaan negara yang jauh dari nilai-nilai Pancasila.

Begitu pula dengan maraknya konflik, prilaku politik yang tidak sehat, lantaran nilai-nilai Pancasila diabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Karena itu, sangat penting dalam pendidikan kita untuk ajarkan nilai-nilai Pancasila,” tegas Suweta.

“Kalau itu tidak diwarisi melalui pendidikan formal, maka pada akhirnya orang akan galau terus dan itu tidak akan selesaikan masalah,” imbuh mantan Wakapolda Bali ini.

Bagi Suweta, selain menanamkan nilai-nilai Pancasila lewat pendidikan formal, apa yang dilakukan MPR RI dengan terus menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, juga sangat bagus. Gerakan Pemantapan Pancasila, juga melakukannya dengan hal lain.

“Kami dari Gerakan Pemantapan Pancasila berencana akan menggelar Seminar Nasional Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila, dalam rangka menyambut Hari Pendidikan 2 Mei dan Hari Lahir Pancasila 1 Juni,” jelasnya.

Menurut Suweta, sesungguhnya bicara tentang Pancasila sebagai dasar negara, itu sudah final dan harga mati serta tidak perlu diperdebatkan. “Yang paling penting sekarang adalah aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam sistem pemerintah dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Suweta.

Seminar nasional tersebut, rencananya akan menghadirkan langsung Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, sebagai keynote speaker. Adapun narasumber yang akan dihadirkan, antara lain Tri Sutrisno, Prof Sri Edi Swasono, dan Prof Ketut Rinjin. MSE-MB