Komjen Pol Suhardi Alius

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menduga mutasi Komjen Pol Suhardi Alius ke Lemhanas disebabkan adanya campur tangan dari pihak-pihak di luar kepolisian.

“Kalau mutasi secara mendadak begini terkesan ada dorongan politik dari luar yang berusaha mengintervensi Polri,” kata Bambang saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Pasalnya, menurut dia, mutasi perwira tinggi seharusnya melalui tahap penilaian Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang berdasarkan masukan dari pihak asisten SDM Kapolri.

Bambang menengarai keputusan untuk memutasi Suhardi tidak melalui tahap di Wanjakti karena terjadi secara mendadak.

Ia pun mempertanyakan alasan mantan Kepala Bareskrim Suhardi Alius itu dimutasi karena menurut dia, jenderal bintang tiga itu cukup berprestasi dan dikenal baik di mata rekan-rekannya.

Dengan adanya mutasi dadakan ini, kata dia, akan mengganggu proses pembinaan karir jajaran perwira tinggi di Polri.

“Dengan cara mendadak begini, ini bisa merusak tatanan internal organisasi yakni prosedur untuk mutasi dan sistem pembinaan personel polisi,” ujarnya.

Pada Jumat (16/1), Kadivhumas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie membenarkan bahwa Komjen Pol Suhardi Alius tidak lagi menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

“Informasi dari Komjen Pol Drs. Suhardi Alius, bahwa sejak tadi pagi telah melaksanakan serah terima jabatan Kabareskrim Polri kepada Irjen Pol Drs Budi Waseso,” kata Ronny dalam pesan singkat kepada wartawan.

Suhardi, dikatakannya dimutasi menjadi Sekretaris Utama Lemhanas RI. “Pak Suhardi dimutasi ke Lemhannas RI menggantikan jabatan Sekretaris Utama dari Komjen Pol Drs Boy Salamudin,” katanya.